Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ralf Rangnick Jadi Pelatih, Man United Tak Perlu Kejar Lawan sampai Toilet

Kompas.com - 30/11/2021, 11:00 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Sumber Man United

KOMPAS.com - Pelatih baru Man United, Ralf Rangnick, memiliki konsep dan visi sepak bola yang jelas. Di bawah kendalinya, Man United tak perlu mengejar lawan sampai toilet.

Man United secara resmi mengangkat Ralf Rangnick sebagai pelatih interim pada Senin (29/11/2021).

Ralf Rangnick yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Olahraga dan Pengembangan Lokomotiv Moscow akan menangani Man United sampai musim 2021-2022 kelar.

Setelah itu, Ralf Rangnick akan bertugas sebagai konsultan alias penasihat untuk skuad Setan Merah selama dua tahun, mulai 2022 sampai 2023.

Eks pelatih Hoffenheim, Schalke 04, dan RB Leipzig tersebut bakal punya pengaruh terhadap keputusan-keputusan yang diambil pelatih kepala tetap tim di masa datang.

“Skuad ini penuh talenta dan punya keseimbangan antara pemain muda dan pemain berpengalaman. Upaya saya selama 6 bulan ke depan adalah untuk membantu pemain-pemain ini mencapai potensi terbaik secara individu, dan yang terpenting sebagai tim,” kata Rangnick.

Baca juga: Ralf Rangnick Latih Man United, Akan Ada Ilmu Baru untuk Ronaldo

Sebagai pelatih, Ralf Rangnick punya konsep dan visi sepak bola yang jelas. Dia disebut sebagai maestro gegenpressing tentu karena suatu alasan.

“Sepak bola kami sangat heavy metal, rock and roll, dan bukanlah sepak bola pelan. Bukan operan ke samping atau ke belakang. Hanya menguasai bola sendiri tidaklah masuk akal,” kata Rangnick dalam sebuah interviu dengan The Coaches Voice beberapa waktu lalu.

Rangnick dianggap menjadi peletak dasar pressing sepak bola modern yang kini kerap dipamerkan tim-tim arahan Juergen Klopp (Liverpool), Thomas Tuchel (Chelsea), dan Julian Nagelsmann (Bayern Muenchen).

Sepak bola ala Rangnick menitikberatkan kepada pressing intens dengan tujuan merebut kembali bola secepat mungkin dari penguasaan musuh.

Rangnick menganut “hukum 8 detik”, terminologi yang mengacu kepada durasi ideal yang dibutuhkan timnya untuk kembali merebut bola.

Konsep itu dilengkapi dengan pengetahuan bahwa rata-rata gol akan tercipta 10 detik usai bola direbut kembali.

Baca juga: Tak Hanya Melatih, Ini Tugas Utama Rangnick di Man United Menurut Carragher

Karena itu, Rangnick juga menghendaki anak asuhnya untuk segera menciptakan pukulan cepat begitu memenangi kembali penguasaan.

Guna mendukung filosofinya itu, Rangnick sampai punya jam khusus bersuara detik kencang yang disetel dengan hitungan mundur. Pemain diberikan waktu 8 detik untuk merebut bola dan 10 detik untuk bikin gol.

“Dia banyak membantu saya sebab dia dulu adalah pelatih saya dan dia adalah satu dari beberapa orang penting yang meyakinkan saya untuk mencoba melatih,” kata pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com