Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandangan Greg Nwokolo Soal Wacana Penghapusan Degradasi di Liga 1 2021

Kompas.com - 23/05/2021, 16:40 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemain sarat pengalaman, Greg Nwokolo berbagi pandangannya mengenai wacana penghapusan degradasi untuk musim kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2021.

Berdasarkan pengalaman Greg Nwokolo, hal tersebut bukan masalah besar karena skema tanpa degradasi bisa disesuaikan kembali pada musim kompetisi 2022.

Namun, pria yang kini menjadi warga negara Indonesia tersebut melihat persoalan utamanya adalah kesiapan klub, PT LIB, dan PSSI untuk menjalankan keputusan tersebut.

“Ini sebenarnya bukan tidak ada degradasi, tapi formatnya ada dua tim dari Liga 2 yang promosi jadi rencana PSSI ada 20 tim pada musim berikutnya, Mau tidak mau harus begitu,” ujar Greg Nwokolo kepada Kompas.com.

“Menurut saya rencana PSSI begini, ketika musim ini tanpa degradasi dan tetap ada promosi maka di musim berikutnya akan ada tiga tim yang degradasi dan satu lagi playoff.”

"Menurut saya akan lebih seru dan kompetitif."

Baca juga: Rans Cilegon FC atau Persis Solo? Greg Nwokolo Buka Suara

“Hanya, masalahnya di Indonesia apakah klub tetap serius atau tidak?” imbuh penyerang berusia 35 tahun ini.

Greg Nwokolo menilai penghapusan degradasi tidak hanya memengaruhi semangat pemain untuk tampil di lapangan.

Namun, keputusan tersebut juga mengurangi semangat klub untuk berkompetisi.

Dengan tidak adanya degradasi dan risiko turun kasta, klub cukup melakukan persiapan seminimal mungkin.

Hal ini dia anggap akan mempenaruhi target klub terhadap kompetisi yang berimbas pada persiapan tim dan juga aktivitas transfer.

“Saya khawatirkan kalau diterapkan di Indonesia banyak klub tanpa target juara hanya sekadar main. Hanya tiga sampai empat klub yang mau juara saja serius. Klub-klub di bawahnya yang penting main saja,” kata mantan kapten Madura United tersebut.

“Klub jadi lebih realistis dalam hal budget. Buat apa bayar pemain mahal, nothing to lose,” imbuhnya.

Baca juga: Greg Nwokolo Buka Suara Perihal Keputusannya Absen di Lanjutan Liga 1

Hal paling rawan menurutnya adalah jual beli pertandingan atau match fixing.

Greg Nwokolo menggaris bawahi untuk melakukan match fixing tidak perlu melibatkan mafia bola.

Penghapusan degradasi membuat celah besar bagi tim-tim kong kalikong mengatur siapa menang siapa kalah.

Jika memang Liga 1 2021 tanpa degradasi, Greg meminta ketegasan PSSI dan PT LIB harus berani bertanggung jawab penuh atas resiko-resiko yang ada.

Harus ada komitmen dari pihak federasi dan operator untuk melindungi semangat kompetisi dan kompetisi itu sendiri.

“Artinya, kalau PSSI berani menerapkan hal itu (tanpa degradasi) maka mereka harus tanggung jawab. Mereka harus lebih agresif terhadap semua tim,” tutur suami dari super model Kimmy Jayanti ini.

“Kalau sampai ada kejadian tidak dinginkan seperti match fixing dan semacamnya ya harus disikat klub itu,” tegas Greg.

“Jadi saya harap ketika PSSI mengambil keputusan seperti itu semua tingkatan harus punya komitmen yang sama. Jangan sampai karena tidak ada degradasi klub-klub hanya sekedar main-main saja,” pungkas pria yang pernah delapan kali membela Timnas Indonesia tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com