Salah satu gerakan paling ketara terhadap perjuangan menghapus kekerasan di Liga Spanyol terjadi pada akhir 2014 sebagai dampak dari meninggalnya kematian seorang suporter bernama Francisco Romero Taboada pada laga Atletico Madrid vs Deportivo.
Taboada merupakan anggota grup ultras Deportivo. Ia meninggal setelah ratusan anggota ultras Deportivo dan Atletico berjanjian bertemu sebelum laga untuk bertarung satu sama lain.
Atletico mengusir kelompuk ultras paling radikal mereka dari laga-laga kandang sementara
Depor juga sempat menutup tribune di mana para ultras biasanya berkumpul.
Baca juga: Santiago Bernabeu Lumbung Gol, Bisakah Messi Taklukkan Stadion Alfredo Di Stefano?
Namun, tindakan ini dengan sendirinya tidak menghapus masalah hooliganisme.
Kolumnis sepak bola Spanyol, Graham Hunter, mengatakan bahwa tindakan klub-klub ini didukung oleh aksi kerjasama antara penyelenggara kompetisi Liga Spanyol, klub-klub, dan juga federasi.
Hunter bahkan menulis dalam kolomnya, ia pernah mendengar cerita dari seorang pemenang Liga Spanyol yang memperkuat Spanyol di Piala Dunia yang membayar para ultras untuk membuat mereka tenang.
Presiden Madrid, Florentino Perez, telah menggeser tempat duduk para ultras di Bernabeu dan melarang ikonografi yang berkaitan dengan radikal sayap kanan.
Sementara, Presiden Joan Laporta melarang kehadiran Boixos Nois ke Camp Nou sejak 2003.
Baca juga: Real Madrid Vs Barcelona, 5 Fakta Lionel Messi di El Clasico
Presiden Javier Tebas sendiri telah mengungkapkan bahwa ia tak ingin para ultras mendapat tempat di sepak bola Spanyol.
"Jika yang meninggal adalah seorang suporter 'normal', kami akan menghentikan semua laga pada hari itu," tuturnya setelah kematian Taboada, seperti dikutip dari ESPN.
Hunter mencatat bahwa dengan pernyataan ini, Tebas menarik garis jelas antara suporter sepak bola mayoritas yang taat kepada peraturan serta norma sosial dan para minoritas yang terlibat dalam pertengkaran.
Tebas sendiri menendang mantan presiden Deportivo Augusto Cesar Lendoiro dari posisinya sebagai salah satu duta LaLiga setelah ia menghadiri pemakaman Taboada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.