Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang El Clasico, Berbicara Rivalitas Tanpa Kekerasan

Kompas.com - 09/04/2021, 16:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Partai panas Real Madrid vs Barcelona bakal berlangsung pada Minggu (11/4/2021) dini hari WIB. Rivalitas historis ini merupakan salah satu hal yang membuat Liga Spanyol menjadi salah satu kompetisi terbaik di dunia.

Partai Real Madrid vs Barcelona akan bergulir di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid, sementara Stadion Santiago Bernabeu terus menjalani pemugaran.

Menilik data dari Transfermarkt.com, kedua tim telah memainkan 224 pertandingan sejak msuim 1925-1926.

Real Madrid kini unggul atas sang rival setelah mencatatkan 90 kemenangan berbanding 86 dari kubu Blaugrana.

Baca juga: Jelang El Clasico, Apa Arti Julukan Cules dan Los Merengues?

Laga sengit tersebut merupakan partai terpanas di LaLiga tetapi hanyalah satu dari beberapa rivalitas antardaerah di Spanyol.

Beberapa partai panas antarrival daerah lain di kasta teratas Liga Spanyol adalah:

  • Sevilla vs Real Betis (Derbi Andalusia)
  • Real Madrid vs Atletico Madrid (Derbi Madrid)
  • Real Sociedad vs Athletic Club (Derbi Basque)
  • Valencia vs Levante (Derbi Valencia)

Rodrigo Gallego, perwakilan LaLiga di Indonesia, mengatakan bahwa rivalitas antara fans di Spanyol menyerupai di Tanah Air.

"Banyak kesamaan antara Indonesia dan Spanyol terutama terkait passion publik soal olahraga," tutur Rodrigo dalam acara media luncheon eksklusif bersama beberapa media terpilih termasuk Kompas.com, Rabu (7/4/2021).

Acara eksklusif LaLiga luncheon jelang laga El Clasico dengan beberapa media terpilih yang juga dihadiri Kompas.com pada Rabu (7/4/2021). Sebagai pembicara utama hadir Rodrigo Gallego, perwakilan LaLiga di Indonesia.BCW/Hadyan Hawari Acara eksklusif LaLiga luncheon jelang laga El Clasico dengan beberapa media terpilih yang juga dihadiri Kompas.com pada Rabu (7/4/2021). Sebagai pembicara utama hadir Rodrigo Gallego, perwakilan LaLiga di Indonesia.

Kendati memiliki berbagai rivalitas kuat antardaerah, kekerasan suporter adalah salah satu hal yang paling sedikit publik dengar akhir-akhir ini.

Padahal, ultras Spanyol punya reputasi beringas. Sebut saja nama-nama organisasi seperti Boixos Nois (Barcelona) dan Ultras Sur (Real Madrid).

Baca juga: El Clasico Menguasai Dunia, dari Gunung Bromo ke Dunia

Rodrigo mengakui bahwa hal tersebut merupakan buah dari usaha semua stakeholder di Spanyol.

"Mungkin hingga 10 tahun lalu ada banyak sekali pertengkaran antarsuporter di sepak bola Spanyol," ujar Rodrigo lagi.

"Namun, semua itu berubah saat semua pihak bergerak ke satu tujuan: Untuk menghilangkan kekerasan dalam sepak bola."

"Polisi, federasi, pemerintah, semua jalan ke satu arah. Jika semua bergerak ke arah sama baru itu bisa dilakukan."

"Kita harus punya satu tujuan"

Salah satu gerakan paling ketara terhadap perjuangan menghapus kekerasan di Liga Spanyol terjadi pada akhir 2014 sebagai dampak dari meninggalnya kematian seorang suporter bernama Francisco Romero Taboada pada laga Atletico Madrid vs Deportivo.

Taboada merupakan anggota grup ultras Deportivo. Ia meninggal setelah ratusan anggota ultras Deportivo dan Atletico berjanjian bertemu sebelum laga untuk bertarung satu sama lain.

Atletico mengusir kelompuk ultras paling radikal mereka dari laga-laga kandang sementara

Depor juga sempat menutup tribune di mana para ultras biasanya berkumpul.

Baca juga: Santiago Bernabeu Lumbung Gol, Bisakah Messi Taklukkan Stadion Alfredo Di Stefano?

Namun, tindakan ini dengan sendirinya tidak menghapus masalah hooliganisme.

Kolumnis sepak bola Spanyol, Graham Hunter, mengatakan bahwa tindakan klub-klub ini didukung oleh aksi kerjasama antara penyelenggara kompetisi Liga Spanyol, klub-klub, dan juga federasi.

Hunter bahkan menulis dalam kolomnya, ia pernah mendengar cerita dari seorang pemenang Liga Spanyol yang memperkuat Spanyol di Piala Dunia yang membayar para ultras untuk membuat mereka tenang.

Presiden Madrid, Florentino Perez, telah menggeser tempat duduk para ultras di Bernabeu dan melarang ikonografi yang berkaitan dengan radikal sayap kanan.

Sementara, Presiden Joan Laporta melarang kehadiran Boixos Nois ke Camp Nou sejak 2003.

Baca juga: Real Madrid Vs Barcelona, 5 Fakta Lionel Messi di El Clasico

Presiden Javier Tebas sendiri telah mengungkapkan bahwa ia tak ingin para ultras mendapat tempat di sepak bola Spanyol.

"Jika yang meninggal adalah seorang suporter 'normal', kami akan menghentikan semua laga pada hari itu," tuturnya setelah kematian Taboada, seperti dikutip dari ESPN.

Hunter mencatat bahwa dengan pernyataan ini, Tebas menarik garis jelas antara suporter sepak bola mayoritas yang taat kepada peraturan serta norma sosial dan para minoritas yang terlibat dalam pertengkaran.

Tebas sendiri menendang mantan presiden Deportivo Augusto Cesar Lendoiro dari posisinya sebagai salah satu duta LaLiga setelah ia menghadiri pemakaman Taboada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com