Ketika Lopez dan Colombo pergi, Persib bergerak cepat mengamankan dua penyerang asing baru, Osvaldo Moreno dan Cristian Molina. Keduanya pun lebih sering diandalkan untuk mengisi barisan penyerang Persib.
Moreno dan Molina pun mampu menunjukkan performa yang tak kalah bagus dengan Lopez-Colombo. Saking apiknya performa Moreno dan Molina, bobotoh menjuluki duo tersebut dengan sebutan "Duet Mo-Mo".
Tidak mendapat banyak kesempatan main, produktivitas Imral pada Liga Indonesia 2004 pun menurun drastis. Selama satu musim kompetisi, Imral hanya mampu membukukan tiga gol, termasuk gol cepat yang dibukukannya ke gawang Persijatim Solo FC.
Kondisi yang tak jauh berbeda pun dialami Imral pada musim 2005, saat tampuk kepelatihan persib diambil alih oleh pelatih legendarisnya, Indra M Thohir.
Baca juga: Saat Persib Dibuat Panik oleh Sarung Tangan Kiper
Pada era kepelatihan Thohir, Imral juga lebih banyak duduk di bangku cadangan. Dia kalah saing dengan duet Ekene Michael Ikenwa dan Boy Jati Asmara.
Selama musim 2005, Imral hanya mampu membukukan dua gol yang dicetak saat Persib mengalahkan Persekabpas Pasuruan 2-1 dan pertandingan melawan PSS yang berkesudahan 3-0 untuk kemenangan Persib.
Pada musim 2006, Imral memutuskan hijrah ke PSIS. Sejak saat itu, dia pun terus melanglang buana ke sejumlah klub, seperti PKT Bontang, Persikabo Bogor, PSIM Mataram Yogyakarta, hingga Persikad Depok.
Dirikan SSB di Bandung
Meski sejak 2006 Imral pergi meninggalkan Persib, dia memilih untuk menetap di Bandung. Mantan pemain PSP Padang itu mengungkapkan alasannya memilih tinggal di Bandung.
"Jawabannya, karena hati saya sudah cinta sama Bandung. Jadi, saya memilih untuk menetap di Bandung," kata Imral kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Saat ini, Imral yang sudah memutuskan gantung sepatu menyibukkan diri dengan fokus pada pembinaan pesepak bola muda.
Di Bandung, Imral mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB) bernama SSB Honest yang bermarkas di Cimahi. Imral mengatakan, tujuannya mendirikan SSB untuk memberikan wadah kepada pesepak bola muda berbakat dalam mengembangkan kemampuan olah bolanya.
"Keinginan saya memang fokus pada pembinaan. Sebelumnya, waktu di Bogor saya melihat potensi anak Bogor bagus, kenapa sih di daerah sendiri, di Cijerah, di Bandung, di Cimahi tidak buat (pembinaan), jadi saya itu pengen bikin seperti itu di sini," kata Imral.
SSB yang didirikan Imral baru beroperasi selama tiga pekan. Meski begitu, antusias anak-anak untuk bergabung bersama SSB bentukannya itu sangat besar. Sejauh ini, sudah ada 80 murid yang bergabung dalam SSB Honest.
Baca juga: Yudi Guntara, Legenda Persib yang Pensiun pada Usia Matang karena Cedera Lutut
Imral mengatakan, kelompok usia di SSB-nya baru usia 6 hingga 16 tahun. Ke depan, dia berencana untuk membuka kelas untuk kelompok usia 13, 15, dan 16 tahun. SSB Honest berlatih di Lapangan Bintang Soccer, Cimahi.