Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 11 Tahun Dadang Hidayat bersama Persib, Lepas dari Bayang-bayang Degradasi

Kompas.com - 21/12/2020, 19:00 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Muncul saat prestasi Persib tengah menurun

Lima tahun bersabar, kesempatan main secara reguler di tim utama akhirnya didapatkan Dahi pada Liga Indonesia V 1998-1999. Saat itu, terjadi pergantian tampuk kepelatihan Persib dari Suryamin ke Indra Thohir. Saat itu, Persib juga harus merelakan hengkangnya Robby Darwis ke Persikab Kabupaten Bandung.

Indra Thohir yang tahu potensi Dahi pun tanpa berpikir dua kali langsung menunjuk Dahi untuk menggantikan posisi Robby. Tidak hanya itu, Indra Thohir juga memercayakan Dahi menjadi kapten kesebelasan.

Sayangnya, ketika nama Dahi mulai muncul ke permukaan, prestasi Persib tengah menurun. Dahi tidak menampik, salah satu penyebab mundurnya prestasi Persib selepas meraih gelar juara Liga Indonesia 1994-1995 dikarenakan proses regenerasi yang tidak berjalan mulus.

Di era Dahi, keterpurukan Persib mencapai titik nadir. Maung Bandung bahkan sampai nyaris terdegradasi. Kejadian kelam itu terjadi pada 2003, ketika Persib mulai membuka diri untuk menggunakan jasa pemain asing.

Saat itu Persib menunjuk pelatih asal Polandia, Marek Andrzej Sledzianowski, untuk menukangi tim. Marek pun datang dengan membawa tiga pemain asal Polandia; Mariusz Mucharski, Maciej Dolega, dan Piotr Orlinski.

Alih-alih mampu meningkatkan prestasi tim, kehadiran gerbong Polandia justru membuat Persib semakin terpuruk. 

Baca juga: Agar Tak Ikut Tarkam, Pelatih Persib Perbolehkan Tim Latihan Bersama

Dahi mengenang kejadian tersebut sebagai momen yang tak pernah bisa dilupakan selama perjalanan kariernya bersama Persib. Diakui Dahi, saat itu dirinya merasa sangat tertekan. Bahkan untuk keluar rumah saja, Dahi tidak berani karena saking malunya.

"Jujur, musim itu menjadi musim paling berat yang pernah saya lalui bersama Persib. Selama satu musim itu saya benar-benar stres sampai malu untuk keluar rumah. Prestasi Persib saat itu sedang terpuruk, dari awal musim kita ada di peringkat paling bawah dan hampir degradasi," kata Dahi.

Dalam situasi tersebut, para pengurus Persib pun mengambil sikap dengan mendepak Marek plus para pemain Polandia bawaannya. Pada bursa transfer tengah musim, Persib pun menunjuk pelatih asal Cile Juan Antonio Paez untuk menggantikan posisi Marek.

Adapun Paez juga membawa tiga pemain asal Cile, seperti Alejandro Tobar, Claudio Lizama, dan Rodrigo Sanhueza. Setelah ditangani Paez, performa Persib mulai membaik. Perlahan namun pasti, Persib mulai merangkak meninggalkan posisi juru kunci. Sayangnya, Persib belum mampu keluar dari zona degradasi.

Pada akhir musim 2003, Persib duduk di posisi ke-16, yang merupakan zona play-off. Artinya, bila ingin bertahan di divisi utama pada musim depan, Persib harus berjuang di babak play-off. Akhirnya, Maung Bandung pun selamat dari zona degradasi setelah menunjukkan performa gemilang dalam babak play-off.

"Waktu ada play-off dan dengan perjuangan yang keras, kami bisa lolos dari degradasi. Kalau sampai degradasi, itu nama saya akan tercatat dalam sejarah, membawa Persib degradasi. Jadi bebannya memang berat sekali," kata Dahi.

Setelah melewati momen kelam tersebut, kiprah Dahi bersama Persib terus berlanjut hingga tahun 2005. Dahi mengakhiri pengabdian selama 11 tahunnya bersama Persib karena pada tahun tersebut dia memutuskan untuk pensiun.

Dahi bercerita, sejatinya dia mendapatkan banyak tawaran dari klub lain. Bahkan, ketika sudah pensiun, masih ada saja klub yang meminatinya. Namun, Dahi sudah bertekad untuk menjadikan Persib sebagai klub pertama dan terakhir dalam karier profesionalnya.

"Dulu bahkan sempat negosiasi dan cocok secara harga. Namun, saya memutuskan untuk tidak jadi mengambil tawaran itu. Sebab, saya kan cita-cita dari kecil ingin main di Persib," kata Dahi.

"Jadi, saya ingin hanya Persib satu-satunya klub yang saya bela dari awal sampai akhir karier saya. Main di Persib itu untuk saya adalah kebanggaan. Saya main di Persib tidak semata-mata karena uang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com