BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts memiliki reputasi mumpuni di sepak bola Asia, khususnya Asia Tenggara.
Sejak 1992, Robert Alberts memulai karier kepelatihannya di Asia dengan menangani klub asal Malaysia, Kedah FA.
Setelah tiga musim menangani Kedah FA, Alberts pun melanjutkan petualangannya ke sejumlah negara, seperti Singapura, Korea Selatan, kembali ke Malaysia, hingga akhirnya sampai di Indonesia.
Pelatih Persib Bandung itu mengaku nyaman berkarier di Asia, terlebih Asia Tenggara.
Meski begitu, Alberts tak menampik bahwa dirinya pun memiliki keinginan untuk kembali melatih di Eropa.
Hanya, kesempatan tersebut belum dia dapatkan.
Seperti diketahui, Alberts memulai karier kepelatihannya di Swedia.
Dari 1984 hingga 1991, Alberts berkesempatan menukangi dua kesebelasan yang bermain di divisi bawah kompetisi sepak bola profesional Swedia, Hittarps IK dan Astorps IK.
Setelah itu, barulah Robert Alberts menjejakkan kakinya di sepak bola Asia.
"Sampai dengan saat ini, saya belum pernah lagi mendapatkan tawaran untuk melatih di Eropa," kata Robert Albert kepada wartawan.
"Padahal, saya sudah lama menantikan tawaran tersebut," ujar pelatih yang selalu tampil mengenakan topi itu lagi.
Saat melatih di Singapura pada medio 1996, Alberts sempat mendapatkan tawaran menggiurkan dari sejumlah klub Eropa.
Sebagian klub yang memberi penawaran kepada Alberts berstatus sebagai tim besar Eropa.
Robert Alberts mengakui, dirinya sempat mendapatkan tawaran dari klub asal Italia, Torino FC.
Tentu saja, itu tawaran yang menggiurkan dan membuat Robert Alberts sangat tertarik.
Baca juga: Ada 3 Aspek yang Ditekankan Robert Albert dalam Skema Permainan Persib
Namun, karena berbagai alasan, Robert Alberts urung bergabung bersama Torino.
"Pada awal karier saya sebagai pelatih, saya pernah mendapat beberapa tawaran bagus dari tim Eropa," kata dia.
"Ada beberapa di Swedia, seperti Kalmar, klub dari Norwegia, Hamarkameratene, lalu dari Selandia Baru juga ada," tutur Alberts menambahkan.
"Tawaran dari Eropa lainnya itu ada dari klub Perancis dan tawaran terbesar yang pernah saya terima adalah dari Torino ketika saya berada di Singapura."
"Jadi, saat itu, ada beberapa tawaran yang datang dari Eropa," sambung dia.
Gagal bergabung bersama Torino tentu menjadi salah satu momen mengecewakan dalam karier kepelatihan Alberts.
Meski begitu, Robert Alberts tetap bersyukur karena setelah masa baktinya bersama Home United berakhir, dia sempat melatih timnas U19 Korea Selatan dan timnas U19 Malaysia.
Selain itu, Alberts juga banyak menuai kesuksesan selama melatih di Asia Tenggara.
Baca juga: Kisah Unik dalam Karier Kepelatihan Robert Rene Alberts
Di Indonesia, dia pernah membawa Arema Indonesia juara Liga Super Indonesia (LSI) musim 2019.
Sebelumnya, Alberts juga pernah membawa Kedah FA juara Liga Primer Malaysia 1993, Home United juara Liga Singapura 1999, dan Sawarak FA dalam Liga Primer Malaysia 2013.
"Ya, setelah itu, dalam beberapa tahun terakhir sudah tidak ada tawaran dari Eropa, karena sudah tidak ada yang tahu saya, itu normal," ujar dia.
"Karena saya memilih untuk tinggal di sini cukup lama," tutur pelatih Persib Bandung itu menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.