Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Liga 1 Tanpa Degradasi Tak Adil, Tim Akan Main Aman..."

Kompas.com - 07/08/2020, 21:20 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir, angkat bicara soal rencana penghapusan sistem degradasi dalam kompetisi Liga 1 2020.

Supardi mengatakan, dirinya menyayangkan penghapusan sistem degradasi di kompetisi.

Menurut mantan pemain PSMS Medan itu, penghapusan degradasi akan membuat kompetisi berlangsung kurang gereget. Tingkat persaingan yang sengit pun hanya tersaji di papan atas.

Adapun tim yang peluangnya untuk juara sudah tertutup akan cenderung main aman. Situasi tersebut tentu akan membuat persaingan di kompetisi menjadi kurang menarik.

Baca juga: Latihan Persib Bandung Bisa Disaksikan secara Live Streaming di YouTube

"Sebenarnya, kalau menurut saya, kurang pas saja persaingan kompetisi tanpa degradasi, seperti tidak adil. Daya pemikatnya kurang. Ketika kita tahu keadaan ini, semua tim akan cenderung bermain aman," kata Sapardi saat diwawancarai wartawan, Jumat (7/8/2020).

"Persaingan paling ada di papan atas mungkin, kalau sudah berapa pertandingan sudah fokus ke juara. Namun, kalau tim yang agak susah naik, mereka mungkin pikir ya sudahlah, main aman saja," kata dia.

Supardi berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa mempertimbangkan untuk tetap menerapkan sistem degradasi dalam Liga 1 2020.

Menurut Supardi, dengan adanya degradasi, kompetisi akan tetap berlangsung sengit karena persaingan yang tersaji.

Baca juga: Beni Okto Antusias Sambut Kepastian Jadwal Latihan Persib Bandung

Supardi mengatakan, dengan adanya degradasi, persaingan sengit tidak hanya tersaji di papan atas dalam perebutan gelar juara, tetapi di posisi papan tengah hingga papan bawah pun akan tercipta persaingan sengit.

Setiap tim pasti akan berjuang untuk terhindar dari ancaman degradasi.

Kendati demikian, Supardi menyerahkan segala keputusan kepada PSSI dan PT LIB selaku pemangku kebijakan di sepak bola Indonesia.

Sebagai pemain, Supardi hanya memberikan saran, sesuai dengan pandangannya. Kalaupun PSSI dan PT LIB tetap memberlakukan penghapusan sistem degradasi, dia pun tetap bisa menerima keputusan tersebut.

Baca juga: Tanggapan Manajemen Persib soal Pemain yang Main di Ajang Tak Resmi

"Kalau ada degradasi, semua akan bersaing. Jadi, di posisi papan tengahnya juga masih sengit persaingannya. Jadi, semestinya ada degradasi," kata Supardi,

"Namun, kali ini memang sudah kebijakan dari pusat dan ini menyangkut masalah force majeure atau corona ini, enggak tahu pertimbangannya. Namun, kalau jawaban pribadi, harusnya ada degradasi, namanya juga kompetisi," tutur dia.

Setelah ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020 karena wabah virus corona, kompetisi Liga 1 2020 diputuskan akan kembali dilanjutkan pada 1 Oktober mendatang.

Akan tetapi, kelanjutan kompetisi musim ini akan berlangsung berbeda dari sebelumnya.

Akan ada sejumlah aturan dan regulasi baru yang akan diterapkan, salah satunya adalah penghapusan degradasi. Selain itu, kompetisi juga akan dipusatkan di Pulau Jawa.

Semua laga di Liga 1 2020 pun akan digelar dengan format tanpa penonton. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan sepak bola Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com