KOMPAS.com - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, memetik banyak pelajaran dari gaya kepelatihan Alex Ferguson.
Hal itu ia ungkapkan pada acara UTD Podcast yang diunggah pada laman resmi Man United beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Solskjaer mengatakan bahwa terdapat beberapa momen tak terlupakan kala dirinya masih bermain di bawah asuhan Alex Ferguson (1996-2007).
Sebagian dari rangkaian peristiwa itulah yang kemudian memberikan pelajaran kepada Solskjaer tentang cara melatih.
Salah satunya ketika Man United menjalani kompetisi Liga Inggris musim 1996-1997.
Baca juga: Ole Gunnar Solskjaer Jadi Pelatih yang Berpengaruh bagi Andreas Pereira
Kala itu, skuad Setan Merah, julukan Man United, sempat mengalami keterpurukan seusai menelan kekalahan besar dari Newcastle United (0-5) dan Southampton (3-6).
Pada sesi latihan setelah kedua laga tersebut, Alex Ferguson selaku pelatih mengumpulkan para pemain di sisi lapangan dan menyampaikan pesan yang menurut Solskjaer cukup "menusuk".
Namun, kata-kata itu justru mampu membangkitkan motivasi pemain dan mengakhiri musim dengan gelar Liga Inggris.
"Apakah Anda tahu apa yang dia (Ferguson) katakan setelah kami kalah 0-5 dari Newcastle dan kalah dari Southampton?" tanya Solskjaer, dikutip dari laman resmi Man United.
"Dia mengumpulkan kami di The Cliff (pusat latihan klub saat itu) dan berkata, 'Kalian bisa mengambil uang pinjaman dan menaruh semua harta yang kalian miliki untuk mendapatkan trofi liga, karena kalian tidak akan pernah mendapatkan peluang yang lebih baik'," tutur Solskjaer sambil menirukan kata-kata Alex Ferguson.
"Kemudian pada akhir musim kami memenangkan liga tanpa harus menggunakan uang pinjaman itu, bukan?" tutur dia menambahkan.
Baca juga: Ilmu dari Alex Ferguson Jadi Modal Berharga Solskjaer Raih Gelar Liga Inggris
Cara itu kemudian diadopsi Solskjaer ketika berkarier sebagai pelatih di salah satu klub peserta Liga Norwegia, Molde FK.
"Saya menerapkan trik itu di Molde, saat kami kalah 0-5 dari Haugesund (2011), hanya untuk memberi kepercayaan diri kepada pemain," ungkap Solskjaer.
Ilmu itu pun terbukti berhasil setelah Solskjaer membawa tim asuhannya menjuarai Liga Norwegia.
"Kami kemudian memenangkan liga untuk pertama kalinya dalam 100 tahun sejarah klub," kata pelatih berusia 47 tahun itu.
Dengan demikian, ia mengakui bahwa Alex Ferguson adalah sosok paling berpengaruh dalam kariernya sebagai pelatih.
"Saya tidak akan menjadi pelatih jika belum bertemu Sir Alex. Tentu saja saya sudah belajar tentang mengelola pemain dan klub sepak bola darinya," tandas Solskjaer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.