"Alhamdulillah, dari hari ke hari kepercayaan diri dia meningkat, performa dia meningkat, dan implementasi di lapangan semakin bagus," kata Indra Sjafri menjelaskan.
Baca juga: Evan Dimas dan Bahasa Inggris di Negeri Asing
Kendati demikian, Indra Sjafri tidak memungkiri bahwa pencapaian yang diukir Evan Dimas tidak terlepas dari rekan satu tim di timnas.
Terlebih lagi, sepak bola adalah olahraga tim yang memerlukan kerja sama meski memiliki satu atau dua pemain bintang di dalamnya.
"Ditopang dengan teman-teman yang lain, Evan Dimas membuktikan bahwa dia memang layak menjadi bagian dari sejarah persepakbolaan Indonesia," kata Evan.
Saat ini, Evan Dimas memang layak dinobatkan sebagai salah satu gelandang terbaik yang dimiliki Ibu Pertiwi.
Sempat merasakan pahitnya kegagalan pada beberapa seleksi, pemain berusia 25 tahun itu telah menjelma menjadi pemain yang layak disegani.
Cerita inspiratif ini diharapkan bisa menjadi pelecut semangat anak-anak muda Indonesia yang bercita-cita menjadi pesepak bola profesional.
Bahkan, lebih dari itu, kerja keras dan pantang menyerah juga bisa mengharumkan nama bangsa di kancah internasional, seperti yang dilakukan Evan Dimas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.