Sosok Glenn Fredly di Mata Arema FC

MALANG, KOMPAS.com - Arema FC turut berduka atas berpulangnya seorang musisi legenda Indonesia, Glenn Fredly yang wafat pada Rabu (8/4/2020) malam.

Doa dan apresiasi tertingi pun dihaturkan kepada almarhum yang menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan.

Melalui unggahan di akun Instagramnya, Arema FC ingin mengatakan Glenn Fredly tidak hanya sekedar musisi yang melahirkan mahakarya.

Namun juga penggerak semangat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan di Indonesia.

Baca juga: Cerita Klopp Pertama Kali Lihat Sadio Mane: Seperti Penyanyi Rap

Glenn Fredly memang dikenal terlibat aktif dalam organisasi sosial seperti Kontras, Walhi dan sejumlah organisasi lain.

Dia juga aktif mengkampanyekan budaya Voice From The East (Vote) yang mengulik masalah-masalah sosial yang terjadi Indonesia Timur.

“Glenn Fredly bukan sekedar seniman penyanyi, tapi lagu-lagunya juga memberi semangat dan motivasi tinggi kepada olahraga dan kecintaan kepada negara,” kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji kepada Kompas.com.

Glenn Fredly juga pernah memproduseri film bertema sepak bola berjudul Cahaya dari Timur. Film yang memadukan tema sepak bola dengan isu sosial di Maluku, yakni konflik antaragama.

Melalui film tentang sepak bola, Glenn Fredly ingin bangkitkan kembali optimisme pada sepak bola nasional.

“Glenn Fredly mengajarkan tentang cinta dan setia, itu inspirasi kami yang juga mencitai sepak bola. Semoga segala kebaikan Glenn Fredly diterima Tuhan Yang Maha Esa,” imbuhnya.

Glenn Fredly merupakan salah satu musisi terbaik Tanah Air.

Karya-karyanya telah menghiasi belantika musik sejak tahun 90 hingga kini. Karyanya selalu populer antara lain Cukup Sudah, Januari, Akhir Cerita Cinta dan masih banyak lagi.

“Indonesia dan kami sangat kehilangan musisi melankolis, sebagaimana Glenn Fredly memahamkan kami tentang cinta dan setia, termasuk kepada sepak bola,” pungkasnya.