Ada kubu yang menginginkan Kongres tetap dipercepat pada 2 November, ada pula kubu yang ingin KLB tetap berlangsung pada Januari 2020 sesuai ketetapan FIFA.
Polemik tersebut telah membuat La Nyalla Mahmud Mattalitti memutuskan untuk menarik diri.
"Pak La Nyalla sudah buat statement beliau menolak Kongres 2 November, menarik dirilah dari Kongres 2 November karena dianggap tidak sesuai dengan arahan FIFA yang menginginkan Januari (2020)," kata salah satu calon ketua umum lainnya, Vijaya Fitriyasa.
Vijaya menilai keputusan La Nyalla sudah tepat. Sebab, Kongres PSSI pada 2 November tidak legitimate.
"Saya pribadi takut beliau menggugat hasil ini, kalau ini terjadi saya khawatir penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 itu bisa dicabut oleh FIFA kalau Kongres nanti kisruh," tutur Vijaya.
Akibat dari kisruh itu, PSSI pun membatalkan acara debat calon ketua umum yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (31/10/2019).
Hal itu kemudian diperparah dengan sembilan calon ketua umum PSSI yang membuat deklarasi bahwa KLB PSSI tidak fair.
Kesembilan calon itu adalah Fary Djemy Francis Yesayas Octavianus, Rahim Soekasah, Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, Sarman El-Hakim, juga termasuk Vijaya Fitriyasa.
Mereka beramai-ramai membuat 10 poin deklarasi dengan tema "PSSI Baru Menuju Perubahan".
Baca juga: KLB PSSI, Pertarungan Tentang Perubahan Vs Status Quo
Fary Djemy Francis mengatakan, KLB PSSI kali ini aneh lantaran tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan.
Selain itu, menurut dia, tidak ada mediasi antara calon ketua umum PSSI dengan voters untuk menyampaikan vis misi sebelum KLB digelar.
"Untuk itu, kami bersepakat mengajak voters bergerak hatinya untuk berjuang bersama dan berharap KLB PSSI berjalan sesuai keinginan bersama," kata Fary Djemy Francis di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019), dilansir BolaSport.
Lebih lanjut, Fary menilai ada indikasi kuat operasi senyap dari beberapa oknum Exco PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua umum PSSI di KLB.
Harapan akhiri lingkaran setan di PSSI
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, dilansir harian Kompas, Kamis (31/10/2019), mengatakan, masalah-masalah kronis seperti mafia bola, kesemrawutan kompetisi, dan terpuruknya prestasi timnas tidak akan teratasi apabila voters salah pilih.