Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kongres PSSI, Akhiri Lingkaran Setan atau Bakal Sama Saja?

Pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif (Exco) periode 2019-2023 akan dihelat di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Sabtu (2/11/2019).

Tentunya, KLB PSSI ini sebagai momentum untuk memperbaiki sepak bola Indonesia.

Sebanyak 86 pemilik suara akan ambil bagian dalam KLB PSSI tahun ini.

Mereka yang terdiri dari perwakilan 34 Asosiasi Provinsi (Asprov), 18 klub Liga 1, 22 klub Liga 2, 10 klub Liga 3, satu asosiasi futsal, dan satu asosiasi sepak bola nasional, akan menentukan masa depan pengelolaan sepak bola di Tanah Air.

Janji-janji pun sudah disampaikan oleh 9 dari 11 calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Dalam diskusi "Mencari Ketua PSSI yang Ideal" yang diselenggarakan Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia Pusat dan PSSI Pers itu, sembilan calon sudah menyampaikan visi dan misi mereka.

Sembilan calon yang hadir adalah Arif Putra Wicaksono, Aven S Hinelo, Benhard Limbong, Benny Erwin, Fary Djemy Francis, Rahim Soekasah, Sarman, Vijaya Fitriyasa, dan Yesayas Oktavianus.

Dua calon lainnya, La Nyalla Mahmud Mattalitti dan Mochamad Iriawan, tidak hadir. La Nyalla sudah menarik diri dari bursa pemilihan, sedangkan Iriawan alias Iwan Bule berhalangan hadir.

Kesembilan calon yang hadir saling beradu gagasan. Arif, misalnya, berencana menggandeng klub-klub Eropa untuk asistensi dan menerapkan video assistant referee (VAR).

Bernhard ingin membuat kawah candradimuka bagi para pemain lokal di Papua, sementara Benny ingin mewajibkan setiap klub memiliki akademi untuk mencetak pemain baru.

Para calon juga mencoba mencari solusi untuk mengatasi persoalan "menahun" sepak bola nasional, seperti skandal pengaturan skor, kerusuhan suporter, hingga jebloknya prestasi tim nasional.

"Soal pengaturan skor jangan dilihat puncaknya saja, lihat juga prosesnya. Pangkas dari akarnya sehingga bisa hilang," ucap Yesayas Oktavianus, dilansir harian Kompas, Kamis (31/10/2019).

Situasi Jelang KLB PSSI

Alih-alih berita positif yang muncul, pra-kondisi KLB PSSI justru dijejali kabar yang kurang mengenakkan.

Ada kubu yang menginginkan Kongres tetap dipercepat pada 2 November, ada pula kubu yang ingin KLB tetap berlangsung pada Januari 2020 sesuai ketetapan FIFA.

Polemik tersebut telah membuat La Nyalla Mahmud Mattalitti memutuskan untuk menarik diri.

"Pak La Nyalla sudah buat statement beliau menolak Kongres 2 November, menarik dirilah dari Kongres 2 November karena dianggap tidak sesuai dengan arahan FIFA yang menginginkan Januari (2020)," kata salah satu calon ketua umum lainnya, Vijaya Fitriyasa.

Vijaya menilai keputusan La Nyalla sudah tepat. Sebab, Kongres PSSI pada 2 November tidak legitimate.

"Saya pribadi takut beliau menggugat hasil ini, kalau ini terjadi saya khawatir penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 itu bisa dicabut oleh FIFA kalau Kongres nanti kisruh," tutur Vijaya.

Akibat dari kisruh itu, PSSI pun membatalkan acara debat calon ketua umum yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (31/10/2019).

Hal itu kemudian diperparah dengan sembilan calon ketua umum PSSI yang membuat deklarasi bahwa KLB PSSI tidak fair.

Kesembilan calon itu adalah Fary Djemy Francis Yesayas Octavianus, Rahim Soekasah, Arief Putra Wicaksono, Aven Hinelo, Benny Erwin, Bernard Limbong, Sarman El-Hakim, juga termasuk Vijaya Fitriyasa.

Mereka beramai-ramai membuat 10 poin deklarasi dengan tema "PSSI Baru Menuju Perubahan".

Fary Djemy Francis mengatakan, KLB PSSI kali ini aneh lantaran tidak ada sosialisasi tata cara pemilihan.

Selain itu, menurut dia, tidak ada mediasi antara calon ketua umum PSSI dengan voters untuk menyampaikan vis misi sebelum KLB digelar.

"Untuk itu, kami bersepakat mengajak voters bergerak hatinya untuk berjuang bersama dan berharap KLB PSSI berjalan sesuai keinginan bersama," kata Fary Djemy Francis di FX Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (1/11/2019), dilansir BolaSport.

Lebih lanjut, Fary menilai ada indikasi kuat operasi senyap dari beberapa oknum Exco PSSI untuk memenangkan salah satu calon ketua umum PSSI di KLB.

Harapan akhiri lingkaran setan di PSSI

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, dilansir harian Kompas, Kamis (31/10/2019), mengatakan, masalah-masalah kronis seperti mafia bola, kesemrawutan kompetisi, dan terpuruknya prestasi timnas tidak akan teratasi apabila voters salah pilih.

"Persepakbolaan kita sudah lama menderita karena dipimpin orang-orang yang tidak berintegritas. Sepak bola kita sudah ada dalam lingkaran setan sejak Orde Baru," kata Azyumardi.

Ia pun berharap para voters tidak tertarik dengan iming-iming uang di Kongres PSSI.

"Saya berharap para pemilik suara bisa bersandar pada hati nurani ketika memilih. Mereka bisa menggalang politik kesadaran jika ada iming-iming uang," ujar Azyumardi.

Ketua Asprov PSSI DKI Jakarta, Uden Kusuma Wijaya, juga tidak menampik jika Kongres PSSI selama ini kerap diwarnai kepentingan transaksional, entah itu uang maupun proyek bantuan ke daerah.

Uden berujar, sudah saatnya kebiasaan lama yang buruk itu dihilangkan demi kemajuan sepak bola nasional.

"Sudah saatnya kita berubah mumpung suasananya tengah baru. Para calon (ketum) harus lebih percaya diri menyampaikan visi misinya tanpa imbalan apa pun (ke para pemilik suara)," kata Uden.

"Sebaliknya, saya yakin, saat ini voters juga menginginkan perubahan, yaitu PSSI yang lebih baik, ada perbaikan, dan kepemimpinan yang kuat," ujar Uden, yang juga salah satu calon anggota Exco PSSI periode 2019-2023.

(Penulis: Herpin Dewanto Putro, Yulvianus Harjono, M Ihsan Mahar, Mochamad Hary Prasetya / Editor: Johanes Waskita Utama, Metta Rahma Melati)

https://bola.kompas.com/read/2019/11/01/19120038/kongres-pssi-akhiri-lingkaran-setan-atau-bakal-sama-saja-

Terkini Lainnya

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke