Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/08/2019, 21:43 WIB

KOMPAS.com - Juventus dibuat kecewa oleh Maurizio Sarri yang masih merokok meskipun telah didiagnosis menedrita penyakit paru-paru parah.

Pelatih anyar Juventus, Maurizio Sarri, memiliki kebiasaan buruk yang sulit untuk dihilangkan.

Ya, mantan manajer Chelsea itu menggemari rokok dan ia pernah mengatakan bisa menghisap 60 batang rokok sehari.

Baca juga: Ronaldo dan De Ligt Jadi Penyebab Kegagalan Juventus dalam Liga Champions

Kebiasaannya itu mulai menimbulkan dampak negatif untuk tubuh sang arsitek.

Benar saja, Sarri didiagnosis terkena penyakit pneumonia, atau paru-paru basah.

Sarri harus menjalani serangkaian perawatan untuk menyembuhkan penyakitnya itu.

Akibatnya, Sarri tidak bisa mendampingi Juventus pada laga pekan perdana Liga Italia 2019-2020 melawan Parma, Sabtu (24/8/2019).

Beberapa hari menjalani perawatan, kondisi Sarri dikabarkan telah membaik.

Baca juga: Pemain Cadangan Juventus Bisa Beli 4 Klub Italia

Dilansir dari Football Italia, Kamis (29/8/2019), Sarri berpeluang untuk mendampingi Cristiano Ronaldo dkk saat menjamu Napoli di Stadion Allianz pada laga pekan kedua Liga Italia, akhir pekan nanti.

Namun, baru saja dinyatakan penyakitnya membaik, surat kabar Italia, Corriere della Sera mempublikasi sebuah foto Sarri dengan seorang penggemar di kediamannya di mana ia tampak menggenggam sebungkus rokok.

Foto itu kemudian viral di jagat maya dan menimbulkan sejumlah reaksi. Kubu Juventus pun ikut meresponsnya.

Baca juga: Sinyal Peringatan Koeman bagi De Ligt jika Tak Masuk Tim Inti Juventus

Para petinggi Juventus dikabarkan kecewa dengan Sarri yang masih "bandel" meski sudah didiagnosis menderita penyakit parah.

Pihak Juventus menyarankan Sarri untuk fokus kembali ke penyembuhannya dan berhenti merokok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+