Bersama Getafe, Sarabia makin matang dari waktu ke waktu.
Prestasi individu terbaik dia di Getafe terjadi pada musim 2015-2016, tetapi berbanding terbalik dengan timnya yang terdegradasi.
Sevilla kemudian datang sebagai "dewa penolong" dan menjalani sistem rotasi ala Jorge Sampaoli dan Eduardo Berizzo.
Ketika Vincenzo Montella datang pada paruh musim ini, peran Sarabia semakin vital.
Musim ini, Sarabia telah mengemas 5 gol dan 5 asis bagi Sevilla.
Baca juga: 7 Fakta Usai Kekalahan Manchester United Vs Sevilla, Rekor Wayne Rooney Disamai
Dalam usia 25 tahun, karier Sarabia masih panjang. Bahkan, periode keemasan sebagai pesepak bola pun masih di hadapannya.
Mungkin saja, seusai laga di Old Trafford, Mourinho mengenang ucapannya tujuh tahun lalu kepada remaja bernama Sarabia itu.
Siapa sangka pula, Manchester United juga pernah meminati Sarabia ketika masih berusia 15 tahun atau 10 tahun lalu.
Sarabia menolaknya karena lebih mencintai Real Madrid.
Ketika mulai cemerlang bersama Getafe pada 2013, kembali Manchester United menunjukkan ketertarikannya.
"Jika rumor itu benar, saya tentu amat senang," ucap Sarabia seolah cuek menanggapi kabar transfer.
Lima tahun berselang, mungkin bukan hanya Mourinho yang menyesali putusannya, pun Manchester United.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.