Berjualan di acara Piala Presiden, diakui Sugiarto, sangat menambah pemasukannya. Keramaian suporter dan penonton membuat peluang terjual dagangannya semakin tinggi.
Hal itu juga diakui oleh Darsono. Dia mengaku sebagai pedagang atribut sepak bola. Pertandingan di stadion bak ladang emas bagi dia.
"Saya asli Jawa Timur. Kalau tidak ada pertandingan sepak bola di sini, ya saya enggak bakalan kemari," kata Darsono, pedagang atribut suporter, kepada BolaSport.com pada Sabtu (3/2/2018).
"Lagipula, enggak ada peraturan khusus untuk bisa berdagang di sini. Paling cuma iuran kebersihan antara Rp 5.000 dan Rp 10.000," tuturnya.
Menurut Darsono, pertandingan sepak bola punya magnet luar biasa bagi dagangannya. Menurut dia, ketika ada pertandingan, keuntungan yang didapat bisa sampai lima kali lipat.
Hal senada dikatakan Endri. Pedagang asongan yang berjualan aneka minuman kemasan itu omzetnya naik delapan kali lipat.
"Biasanya, saya sehari paling banyak mendapat Rp 500.000. Hari ini bisa sampai Rp 4 juta karena laku 700-800 gelas," kata Endri di harian Kompas, Selasa (6/2/2018).
Sepak bola itu hiburan
Peningkatan omzet dari para pedagang tentu tidak hanya terjadi pada babak 8 besar di Solo. Sejumlah tuan rumah babak penyisihan, Bandung, Tenggarong, Surabaya, Gianyar, dan Malang juga mendapat berkah serupa.
Berdasarkan data yang dikeluarkan panitia penyelenggara, ada 2.697 pedagang kaki lima dan 939 pedagang asongan pada fase grup. Jika dirata-rata, tiap-tiap dari mereka mendapat keuntungan Rp 369.000 per hari.
"Pedagang kaki lima dan asongan senang karena jualan mereka laku. Kami tentu senang mendengarnya karena pedagang kecil ikut senang," kata Maruarar Sirait.
"Saya rasa, itulah tujuan Piala Presiden ini," tutur dia melanjutkan.
Laiknya sepak bola sebagai sebuah industri, pertandingan Piala Presiden 2018 diharapkan bisa memberi penghidupan bagi masyarakat. Hal tersebut tentu saja tak melupakan peran sepak bola sebagai sebuah hiburan.
"Sepak bola adalah salah satu hiburan murah yang bisa dinikmati semua lapisan masyarakat, termasuk para pedagang," ujar Monang Tobing.
Hal tersebut juga dikatakan Sugiarto. Pedagang difabel asal Demak yang berjualan di sekitar Manahan itu mengaku mendapatkan dua manfaat ketika berjualan pada babak 8 besar Piala Presiden 2018.