Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haruskah Liga 1 Lebih "Kejam" daripada Premier League?

Kompas.com - 05/05/2017, 07:23 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Liga 1 baru berjalan empat pekan, tetapi tiga pelatih sudah kehilangan pekerjaan. Mereka adalah Hans-Peter Schaller (Bali United), Laurent Hatton (PS TNI), dan Timo Scheunemann (Persiba Balikpapan).

Kejamkah kompetisi kasta teratas Liga Indonesia itu? Untuk menjawabnya, coba bandingkan dengan tren alternasi di liga top Eropa seperti Premier League dan Serie A.

Di Premier League saja, pergantian manajer untuk musim 2016-2017 baru terjadi ketika pekan ketujuh rampung.

Francesco Guidolin menjadi alfa setelah didepak Swansea City pada Oktober 2016. Alasannya cenderung logis mengingat tim beralias The Swans itu menelan lima kekalahan dalam tujuh partai.

Begitu pula Serie A, dengan cuma memamerkan satu pemecatan pelatih dalam tiga pekan pertama. Itu pun tidak mengherankan karena terjadi di Palermo, klub dengan kepemimpinan Presiden Maurizio Zamparini yang memang gemar memecat juru taktik.

Baca juga: Badai PHK di Premier League

Lalu, untuk gelombang pergantian di Liga 1, apa pasalnya?

Bali United dan Persiba Balikpapan memiliki alasan rasional, yakni serangkaian hasil negatif pada awal kompetisi. Hans-Peter didepak karena Bali United gagal meraup poin dalam dua pertandingan. Adapun Timo memutuskan mundur dengan alasan yang sama setelah tiga laga.

"Ini musim kemarau. Namun, musim hujan segera datang," kata Timo sebelum mengumumkan pengunduran dirinya, Selasa (2/5/2017).

Baca juga: Timo Scheunemann Mengundurkan Diri, Bukan Dipecat oleh Persiba Balikpapan

Hanya, untuk PS TNI, apakah posisi keenam berbekal raihan lima poin dari tiga partai tergolong buruk?  Tidak adakah toleransi saat Abduh Lestaluhu cs kehilangan empat poin melawan dua tim kuat, Persib Bandung dan Pusamania Borneo FC di markas sendiri?

Mengesampingkan pergantian manajemen dan nilai plus Ivan Kolev selaku suksesor, penuturan Presiden PS TNI Brigjen A AB Maliogha mungkin bisa menjadi jawaban dua pertanyaan di atas.

Saat mengumumkan Ivan Kolev sebagai suksesor Hatton, sang patron menyatakan, "Target kami sudah jelas, harus nomor satu."

Tekanan uang

Sikap perfeksionis tidak cuma terlihat dari manajemen klub seperti PS TNI, tetapi juga suporter fanatik macam bobotoh, pendukung Persib Bandung.

Jagat Twitter langsung dibanjiri tagar #DjanurOut setelah Persib ditahan imbang 2-2 di kandang PS TNI, Jumat (21/5/2017). Padahal, pelatih Djadjang Nurdjaman baru menjalani dua laga Liga 1 yang selalu berakhir imbang, bukan kalah.

Belum hilang dari ingatan pula bahwa berkat Djanur, Persib mengakhiri puasa gelar liga selama 19 tahun pada 2014. Lewat tangan dingin pelatih yang pernah menimbang ilmu di Inter Milan itu, Persib juga memenangi Piala Presiden 2015.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com