Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Persib Bandung Usai Naskah Akademik Hari Jadi Dipublikasi

Kompas.com - 30/12/2023, 16:38 WIB
Adil Nursalam,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah Persib Bandung mengenai hari jadinya diteliti secara ilmiah oleh akademisi yang tergabung dalam Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang diketuai Prof Kunto Sofianto, PH.D seorang Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad). 

Setelah melalui riset dan kajian mendalam sejak September 2023, hasil penelitian dipublikasi pada Jumat (29/12/2023), sebelumnya PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengukuhkan hari jadi Persib menjadi tanggal 5 Januari 1919 pada Minggu (17/12/2023). 

Ulang tahun Persib yang belakangan dirayakan tanggal 14 Maret 1933, asal usulnya dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bagaimana bisa Persib yang lahir pada tanggal tersebut ikut mendirikan PSSI yang lahir pada 19 April 1930. 

Hal tersebut yang melandasi penelitian hari jadi Persib dilakukan tahun 2023 ini guna menguak asal usul yang belum diketahui sebelumnya. 

Baca juga: Tahun Lahir Persib Bisa Saja Ditetapkan 1923, Mengapa 1933?

Dalam tulisan ini cerita sejarah Persib akan dibagi menjadi empat bagian :

1. Perserikatan Sepak Bola di Bandung Era Kolonial Belanda (1900-1914).

Menurut naskah akademik yang juga bisa diakses publik, pada bagian BAB II Kajian Historis, dahulu kala Bandoengsche Voetbal Club (BVC) didirikan Desember 1900 oleh orang-orang kolonial Belanda-Eropa. 

Pemainnya beranggotakan sebagian besar mantan pemain sepak bola Belanda yang ditugaskan bekerja di Bandung. 

Permainan sepak bola pun dipertontonkan, hal itu memicu pendirian klub lainnya yakni Sidolig pada tahun 1902 dan UNI tahun 1903.

Tahun 1904 didirikan perserikatan sepak bola untuk mengatur pertandingan-pertandingan antar-klub di Bandung. Perserikatan itu adalah Preanger Voetbalbond (PVB) yang beranggotakan klub pendiri yakni UNI, Sidolig, dan Bandoeng Voetbal Club (BVC). 

PVB adalah asosiasi, ibarat sebagai induk sepak bola di kawasan priangan mengatur pertandingan-pertandingan antar klub anggotanya. 

Baca juga: Tanggal Lahir Persib Bandung Ganti 5 Januari karena Hasil Riset Unpad

Eksistensi PVB berakhir pada April 1905 karena faktor internal dan eksternal, salah satunya kegagalan melaksanakan pertandingan BVC vs UNI karena pemain-pemain yang tidak lengkap dan masalah keuangan.

Setelah era PVB, pada tahun 1913 dibentuk Bandoengsche Voetbal Bond (BVB). Tujuannya sama demi mengatur pertandingan sepak bola antar-klub di Bandung. 

BVB menaungi klub UNI, Sidolig, Roneo, MBVC, DOS. Pada tanggal 11 Juli 1914 eksistensi BVB yang kerap menggelar pertandingan sepak bola mendapatkan pengakuan hukum dari Pemerintah Hindia-Belanda. (Hal 13; Naskah Akademik Hari Jadi Persib). 

Namun tanggal tersebut bukan cikal bakal Persib karena BVB menolak melibatkan klub-klub pribumi dalam pertandingan sepak bola di Bandung.

2. Lahirnya BIVB cikal bakal Persib (1918-1919)

Adanya penolakan kepada orang-orang pribumi mengikuti pertandingan sepak bola di bawah naungan BVB, membuat mereka melakukan perlawanan dengan mendirikan perserikatan sepak bola khusus pribumi yang diinisiasi oleh 13 klub. 

Yakni KBS, Bintang Bandoeng (BB), STER (Steeds trappen en rennen), DIANA (Doe is alles niet achteruit), ZWALUW, BIVC, BVC, KVC, CVVC, VISSER, NVC, BROM dan Pasar Kecil.

Sebuah fakta tertuang dalam pemberitaan koran Kaoem Moeda edisi 30 Desember 1918, disebutkan bahwa : “di Bandung sedang diselenggarakan ‘Pertandingan Loear Biasa’ yang mempertemukan klub-klub pribumi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Timnas Indonesia
Preview Indonesia Vs Uzbekistan di Mata Pengamat Tanah Air

Preview Indonesia Vs Uzbekistan di Mata Pengamat Tanah Air

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Badminton
Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Timnas Indonesia
Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Kurniawan Dwi Yulianto Menikmati Perkembangan Timnas Indonesia di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Pengamat Australia Sorot Kemenangan Impresif Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com