BANDUNG, KOMPAS.com - Ngotot, lincah, meledak-ledak, dan tanpa kompromi. Itulah karakter yang melekat dalam sosok Boy Jati Asmara, penyerang Persib Bandung era 2000-an.
Karakter tersebut sudah ditunjukkan Boy Jati Asmara sejak masih bermain di level junior.
Melalui karakter permainan yang ngotot dan penuh determinasi, Boy Jati Asmara sempat menjadi bagian dari tim nasional U19 Indonesia.
Tak hanya itu, gaya bermainnya pun membuat Deni Syamsudin (pelatih kepala Persib musim 2002) kepincut untuk mempromosikannya ke tim senior.
Baca juga: Tak Ada Uang, Kiper Muda Persib Belum Tes Covid-19 untuk Syarat TC Timnas
Bersama dengan Eka Ramdani dan Erik Setiawan, Boy pun melengkapi daftar skuad klub berjulukan Maung Bandung itu dalam Liga Indonesia VIII/2002.
Sayangnya, kesempatan bermain belum didapatkan Boy.
Maklum, kala itu Boy masih berusia 19 tahun. Selain masih muda, Boy pun masih minim pengalaman.
Dengan demikian, sulit bagi Boy untuk bisa bersaing dengan seniornya yang lebih berpengalaman seperti Sujana dan Asep Dayat.
Setelah melewati satu musim tanpa menit bermain, Boy memilih merantau untuk menimba lebih banyak pengalaman.
Setelah lepas dari Persib, Boy memilih bergabung dengan Persijatim Solo FC, mengikuti jejak Eka Ramdani dan Cecep Supriatna yang pada akhir musim 2002 juga memutuskan hengkang dari Bandung.
Sayangnya, Boy pun gagal bersinar di Persijatim. Semusim kemudian, ia dipinang Persipura Jayapura.
Diakui Boy, saat itu dia mendapatkan tawaran dari salah satu pengurus Persipura. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Boy menerima tawaran tersebut.
Bagi Boy, tidak ada salahnya merantau jauh sampai ujung timur Indonesia, asalkan dia bisa mengasah bakat dan pengalamannya.
Terlebih lagi, di skuad Persipura saat itu ada nama-nama hebat seperti Eduard Ivakdalam hingga Ronny Wabia yang bisa membantu mengasah potensinya.
Baca juga: Visi dan Harapan Viking Persib Club pada Usia Ke-27 Tahun
"Ya karena menurut saya, sepak bola adalah kehidupan. Bersama sepak bola, saya harus bertahan untuk hidup jadi di mana pun saya harus siap main karena itu salah satu bagian dari profesionalisme seorang pesepak bola," kata Boy, saat diwawancarai wartawan, belum lama ini.