Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Persib Bandung Usai Naskah Akademik Hari Jadi Dipublikasi

KOMPAS.com - Sejarah Persib Bandung mengenai hari jadinya diteliti secara ilmiah oleh akademisi yang tergabung dalam Tim Peneliti Hari Jadi Persib yang diketuai Prof Kunto Sofianto, PH.D seorang Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (FIB Unpad). 

Setelah melalui riset dan kajian mendalam sejak September 2023, hasil penelitian dipublikasi pada Jumat (29/12/2023), sebelumnya PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengukuhkan hari jadi Persib menjadi tanggal 5 Januari 1919 pada Minggu (17/12/2023). 

Ulang tahun Persib yang belakangan dirayakan tanggal 14 Maret 1933, asal usulnya dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bagaimana bisa Persib yang lahir pada tanggal tersebut ikut mendirikan PSSI yang lahir pada 19 April 1930. 

Hal tersebut yang melandasi penelitian hari jadi Persib dilakukan tahun 2023 ini guna menguak asal usul yang belum diketahui sebelumnya. 

Dalam tulisan ini cerita sejarah Persib akan dibagi menjadi empat bagian :

1. Perserikatan Sepak Bola di Bandung Era Kolonial Belanda (1900-1914).

Menurut naskah akademik yang juga bisa diakses publik, pada bagian BAB II Kajian Historis, dahulu kala Bandoengsche Voetbal Club (BVC) didirikan Desember 1900 oleh orang-orang kolonial Belanda-Eropa. 

Pemainnya beranggotakan sebagian besar mantan pemain sepak bola Belanda yang ditugaskan bekerja di Bandung. 

Permainan sepak bola pun dipertontonkan, hal itu memicu pendirian klub lainnya yakni Sidolig pada tahun 1902 dan UNI tahun 1903.

Tahun 1904 didirikan perserikatan sepak bola untuk mengatur pertandingan-pertandingan antar-klub di Bandung. Perserikatan itu adalah Preanger Voetbalbond (PVB) yang beranggotakan klub pendiri yakni UNI, Sidolig, dan Bandoeng Voetbal Club (BVC). 

PVB adalah asosiasi, ibarat sebagai induk sepak bola di kawasan priangan mengatur pertandingan-pertandingan antar klub anggotanya. 

Eksistensi PVB berakhir pada April 1905 karena faktor internal dan eksternal, salah satunya kegagalan melaksanakan pertandingan BVC vs UNI karena pemain-pemain yang tidak lengkap dan masalah keuangan.

Setelah era PVB, pada tahun 1913 dibentuk Bandoengsche Voetbal Bond (BVB). Tujuannya sama demi mengatur pertandingan sepak bola antar-klub di Bandung. 

BVB menaungi klub UNI, Sidolig, Roneo, MBVC, DOS. Pada tanggal 11 Juli 1914 eksistensi BVB yang kerap menggelar pertandingan sepak bola mendapatkan pengakuan hukum dari Pemerintah Hindia-Belanda. (Hal 13; Naskah Akademik Hari Jadi Persib). 

Namun tanggal tersebut bukan cikal bakal Persib karena BVB menolak melibatkan klub-klub pribumi dalam pertandingan sepak bola di Bandung.

2. Lahirnya BIVB cikal bakal Persib (1918-1919)

Adanya penolakan kepada orang-orang pribumi mengikuti pertandingan sepak bola di bawah naungan BVB, membuat mereka melakukan perlawanan dengan mendirikan perserikatan sepak bola khusus pribumi yang diinisiasi oleh 13 klub. 

Yakni KBS, Bintang Bandoeng (BB), STER (Steeds trappen en rennen), DIANA (Doe is alles niet achteruit), ZWALUW, BIVC, BVC, KVC, CVVC, VISSER, NVC, BROM dan Pasar Kecil.

Sebuah fakta tertuang dalam pemberitaan koran Kaoem Moeda edisi 30 Desember 1918, disebutkan bahwa : “di Bandung sedang diselenggarakan ‘Pertandingan Loear Biasa’ yang mempertemukan klub-klub pribumi. 

Adapun waktu pertandingan yang dijadwalkan adalah tanggal 1 Januari, 5 Januari, dan 12 Januari 1919.” (Hal 34; Naskah Akademik Hari Jadi Persib). 

Pertandingan tersebut benar-benar berlangsung, dengan hadirnya pemberitaan Kaoem Moeda edisi 7 Januari 1919 dengan judul ‘Vergadering Bandoengsch Inlansch Voetbal Bond (BIVB)’.

Ya BIVB perserikatan sepak bola pribumi adalah cikal bakal Persib yang telah terbentuk/lahir di awal tahun 1919. 

Guna mengetahui hari jadi pastinya, tim peneliti—hari jadi Persib (2023)—melakukan analisis isi kepada temuan pemberitaan Kaoem Moeda di tanggal 30 Desember 1918 dan 7 Januari 1919. 

Kemungkinan vergadering (pertemuan) dilakukan pada tanggal 1 Januari atau 5 Januari bahkan tanggal lainnya sebelum tanggal 7 Januari. 

Setelah ditelaah terdapat kalimat : “Begitoe djoega Minggoe di moeka 12 Januari 19 meneroeskan competitie pertandingan Ster vs BIVC.” Mengandung arti bahwa kompetisi akan diteruskan juga pada hari Minggu mendatang pada 12 Januari 1919. 

Interpretasi dilakukan, pembuat berita Kaoem Moeda saat itu berpijak pada konteks di mana pertandingan selalu digelar setiap hari Minggu, karena pertandingan lanjutan akan digelar tanggal 12 Januari dan 19 Januari mendatang yang jatuh sama-sama di hari Minggu. 

Hingga akhirnya 5 Januari 1919 adalah waktu yang tepat untuk konteks narasi berita Kaoem Moeda yang disederhanakan menjadi :

“Setelah pertandingan loear biasa pada hari Minggu 5 Januari 1919, kompetisi juga akan diteruskan pada hari Minggu mendatang pada 12 Januari 1919.” (Hal 36; Naskah Akademik Hari Jadi Persib). 

Fakta pendukung lainnya didapati pada koran Kaoem Moeda edisi 17 Februari 1919, narasi dituliskan : 

“Pada malam Rebo jang telah laloe, soedah diadakan bestuur vergardering Bandoengsch Inlandsch Voetball Bond di Bantjeuj di tempatnya M. DJ. Soetan Badinga. (a) menetapkan Statuten waktoe Vergadering di tempat STER di Andir, hal jang mana Statuten otoe akan disiarkan dalam soerat kabar Kaoem Moeda.” 

Narasi berita tersebut mengarah pada vergadering BIVB pada 5 Januari 1919 menyusun pula statuta perkumpulan yang memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

3. Perubahan inisial BIVB dari Inlandsch menjadi Indonesische (1928)

Eksistensi BIVB kurang berkembang, karena pertandingan-pertandingan sepak bola yang dikelola BIVB kerap diwarnai keributan antar pemain. 

Kondisi keuangan klub juga mempengaruhi turnamen atau kompetisi yang digelar BIVB ditambah lagi kondisi lapangan yang buruk. Sebagian klub menghadapi krisis pemain sehingga tidak berkompetisi secara optimal. 

Salah satu anggota BIVB, klub DIANA ingin berjuang melanjutkan fungsi BIVB dengan mengganti inisial dari Inlandsch menjadi Indonesische. 

Namanya berubah menjadi Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) pada akhir tahun 1928. 

DIANA yang melanjutkan fungsi BIVB turut menggaet keanggotaan klub baru. Ada enam klub sepak bola pribumi baru lainnya TOVIDO, OSVIA, RAN, VEED, OVU, dan Singkalang. 

BIVB ini diterangkan bukan perserikatan baru karena DIANA sebagai satu-satunya klub yang masih eksis jadi anggota. DIANA yang turut jadi saksi kala BIVB lahir tahun 1919. 

Pemberitaan Bintang Timoer edisi 23 Oktober 1929 memuat informasi kepastian bahwa pada pertengahan Oktober 1929 BIVB (Indonesische) sudah berusia satu tahun. 

Interpretasi, jika pemberitaan koran tersebut terbit tanggal 23 Oktober maka kejadian terjadi sehari sebelumnya, artinya pergantian nama inisial terjadi pada tanggal 22 Oktober 1928.

4. Momen Fusi (penyatuan) BIVB dan NVB (1932-1934)

BIVB bukan satu-satunya perserikatan sepak bola pribumi yang eksis pada era tersebut. 

Pada tahun 1922 didirikan National Voetballbond (NVB) dengan anggota klub Veed, CIVC, MARS, Dreadnought, KPC, REA, Pasoendan, Juliana, dan Siliwangi. 

Penyatuan BIVB dan NVB berjalan dengan alot, mungkin bisa disatukan apabila proses renovasi lapangan Tegalega sudah selesai diperbaiki seperti yang diberitakan Koran Sipatahoenan edisi 14 Mei 1932 memuat :

“Peuting tadi eta babadamian geus dijadikan, sarta ngaranna diganti djadi PSKB (Persatoean Sepakraga Kebangsaan Bandoeng)” diartikan “Malam tadi hasil diskusi sudah membuahkan hasil, dan namanya berganti menjadi PSKB.” Ya hasil penyatuan BIVB dan NVB = PSKB. 

PSKB hanya bertahan singkat karena adanya perbedaan tajam dalam statuta perserikatan (Hal 49; Naskah Akademik Hari Jadi Persib). 

PSKB mengalami pengunduran pengurus massal, klub-klub anggota NVB keluar dari PSKB dan mengaktifkan kembali perserikatan NVB. 

Sementara pengurus PSKB tersisa yang masih diisi pengurus BIVB lama bermusyawarah pada 4 September 1932 menghasilkan kesepakatan pergantian nama menjadi Perkoempoelan Sepakraga Indonesia Bandoeng (PSIB) dan menyatakan tunduk kepada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh PSSI (Sipatahoenan, 5 September 1932). 

Sejak September 1932 di Bandung terdapat dua perserikatan bumiputera yakni PSIB dan NVB.

Fusi atau penyatuan PSIB dan NVB kembali muncul, terjadi lagi fusi kedua pada pada tanggal 18 Maret 1934 seiring syarat lapangan yang layak sudah tersedia di Sportpark Tegallega yang diresmikan 9 September 1933. 

PSIB dan NVB membentuk Komisi Fusi bertugas menerima mandat dari para pengurus dua bond tersebut. 

Perserikatan hasil fusi kedua tersebut disepakati bernama Persib (Persatoean Sepak-raga Indonesia Bandoeng). 

Fakta sejarah terdapat pada pemberitaan Sipatahoenan edisi 19 Maret 1934 yang memuat dua artikel sekaligus yakni “Persib. Almarhoem PSIB Djeung NVB” dan “PSIB+NVB=Persib” (Hal 54; Naskah Akademik Hari Jadi Persib)

Sejak 18 Maret 1934 nama Persib menjadi kepala pemberitaan media massa terkait dengan persepakbolaan di Bandung, termasuk sebagai nama kesebelasan dalam kompetisi yang diselenggarakan PSSI. 

Di Bandung sendiri, terdapat tiga perserikatan yang masing-masing menyelenggarakan kompetisi yaitu : (1) Persib yang berada di bawah keanggotaan PSSI, (2) BVB yang berkompetisi di Hindia Belanda di bawah NIVB, dan (3) VBU yang tidak berafiliasi ke NIVB maupun PSSI (Bataviaasch Nieuwsblad, 13 Agustus 1934).

https://bola.kompas.com/read/2023/12/30/16380678/sejarah-persib-bandung-usai-naskah-akademik-hari-jadi-dipublikasi

Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Hasil Piala Asia U17 Putri 2024: Timnas Indonesia Kalah Telak dari Korsel

Timnas Indonesia
Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Garuda Kalah, STY Kartu Merah, Olimpiade Harus Menunggu

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1: Penalti Lawan Gagal, STY Dapat Kartu Merah

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Sapuan Nathan Selamatkan Garuda Muda

Timnas Indonesia
HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

HT Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Jebolan Barcelona Cetak Gol, Garuda Muda Tertinggal

Timnas Indonesia
LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

LIVE Timnas U23 Indonesia Vs Guinea 0-1, Penalti Eks Barcelona Bawa Lawan Unggul

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Guinea, Rafael Struick dan Nathan Starter

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia Vs Guinea, Kickoff 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, Kata Ketua Badan Timnas soal Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Petinggi Persib Harap Dua Kubu Suporter Bisa Hadir di Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng 'Comeback' Los Blancos

Madrid ke Final Liga Champions, Sensasi Ancelotti dan Dongeng "Comeback" Los Blancos

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Malam Ini

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Indonesia Vs Guinea: Situasi Bola Mati dan Tekad Skuad Kaba Diawara

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Indonesia Vs Guinea, STY Mau Berjuang di Tengah Kondisi Tak Sempurna

Timnas Indonesia
Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Hasil Drawing ASEAN Club Championship 2024-2025, Borneo FC di Grup Neraka

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke