KOMPAS.com - Inter Milan dan AC Milan akhirnya mencapai persetujuan dengan pemerintah kota AC MIlan untuk pindah stadion. Namun, wacana meninggalkan San Siro ternyata membelah dua mantan petinggi klub Milan tersebut.
Mantan presiden Inter Milan Massimo Moratti mengutarakan dirinya lebih tertarik untuk merenovasi stadion berkapasitas 80.000 orang tersebut.
Akan tetapi, eks CEO Milan Adriano Galliano punya pendapat sebaliknya kalau meninggalkan San Siro adalah langkah lebih tepat bagi kedua tim.
Pertama, Moratti mengatakan kepada La Repubblica kalau dirinya tak setuju dengan wacana menghancurkan stadion bersejarah yang juga dikenal dengan nama Giuseppe Meazza tersebut.
"Ini adalah stadion dengan sejarahnya sendiri yang menjadi bagian dari sejarah Milan dan terbangun di atas memori luar biasa," ujarnya seperti dikutip dari Calciomercato.com.
Baca juga: 40 Tahun dan Tolak Pensiun, Ibrahimovic Tak Berakhir di AC Milan?
"San Siro adalah stadion luar biasa untuk menonton laga. Saya akan sangat menyesal ketika stadion tersebut dihancurkan."
"Saya tak mengatakan kalau stadion tersebut bukan monumen tak tersentuh tetapi Meazza masih sangat bagus dari sisi fans dan olahraga.
Walau enggan pindah, Moratti tak membantah kalau San Siro perlu pembenahan.
"Tentu saja saya mengerti perlunya modernisasi, terutama untuk para fans," ujarnya. "Jujur, seharusnya ini bukan masalah."
"Bagaimana pun, stadion yang kini selalu bisa direkstrukturisasi karena San Siro adalah stadion fantastis."
Baca juga: Donnarumma Berharap Masih Ada Cinta dari Publik San Siro untuknya
Pendapat 180 derajat diutarakan Adriano Galliani yang mengatakan kalau kota Milan perlu stadion baru.
"Itu vital sekali. Saya cinta San Siro, stadion yang pertama saya datangi pada 1960-an," ujarnya di Corriere della Serra.
"Namun, menurut saya renovasi tak mungkin karena dua alasan. Pertama adalah dalam level organisasi olahraga."
"Dengan dua tim yang bermain di Serie A dan juga kompetisi-kompetisi lain, di mana Milan dan Inter akan pindah selama pengerjaan?"
"Juventus dapat pindah ke Olimpico, suatu fasilitas lain di Turin, selama pembangunan stadion mereka," ujarnya lagi.