Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Sikap Galliani dan Moratti Terkait Rencana Inter dan Milan Pindah dari San Siro

KOMPAS.com - Inter Milan dan AC Milan akhirnya mencapai persetujuan dengan pemerintah kota AC MIlan untuk pindah stadion. Namun, wacana meninggalkan San Siro ternyata membelah dua mantan petinggi klub Milan tersebut.

Mantan presiden Inter Milan Massimo Moratti mengutarakan dirinya lebih tertarik untuk merenovasi stadion berkapasitas 80.000 orang tersebut.

Akan tetapi, eks CEO Milan Adriano Galliano punya pendapat sebaliknya kalau meninggalkan San Siro adalah langkah lebih tepat bagi kedua tim.

Pertama, Moratti mengatakan kepada La Repubblica kalau dirinya tak setuju dengan wacana menghancurkan stadion bersejarah yang juga dikenal dengan nama Giuseppe Meazza tersebut.

"Ini adalah stadion dengan sejarahnya sendiri yang menjadi bagian dari sejarah Milan dan terbangun di atas memori luar biasa," ujarnya seperti dikutip dari Calciomercato.com.

"San Siro adalah stadion luar biasa untuk menonton laga. Saya akan sangat menyesal ketika stadion tersebut dihancurkan."

"Saya tak mengatakan kalau stadion tersebut bukan monumen tak tersentuh tetapi Meazza masih sangat bagus dari sisi fans dan olahraga.

Walau enggan pindah, Moratti tak membantah kalau San Siro perlu pembenahan.

"Tentu saja saya mengerti perlunya modernisasi, terutama untuk para fans," ujarnya. "Jujur, seharusnya ini bukan masalah."

"Bagaimana pun, stadion yang kini selalu bisa direkstrukturisasi karena San Siro adalah stadion fantastis."

Pendapat 180 derajat diutarakan Adriano Galliani yang mengatakan kalau kota Milan perlu stadion baru.

"Itu vital sekali. Saya cinta San Siro, stadion yang pertama saya datangi pada 1960-an," ujarnya di Corriere della Serra.

"Namun, menurut saya renovasi tak mungkin karena dua alasan. Pertama adalah dalam level organisasi olahraga."

"Dengan dua tim yang bermain di Serie A dan juga kompetisi-kompetisi lain, di mana Milan dan Inter akan pindah selama pengerjaan?"

"Juventus dapat pindah ke Olimpico, suatu fasilitas lain di Turin, selama pembangunan stadion mereka," ujarnya lagi.

"Di Milan, kesempatan seperti ini tak dapat terwujud."

Galliani lalu mengatakan satu lagi alasan kenapa pilihan terbaik adalah membangun stadion baru.

"Ini adalah stadion ikonik tetapi hampir berusia 100 tahun," ujarnya.

"Stadion dirancang pada 1925 dan ketika itu hanya menjadi rumah bagi Milan. Stadion lalu dibeli pemerintah kota pada 1935 dan menjadi rumah INter mulai 1947."

"San Siro juga beberapa kali mendapat renovasi yang membuat konfigurasi stadion tak sempurna."

"Saya punya kecintaan terhadap San Siro tetapi stadion itu punya kecacatan struktural yang tak bisa dibenahi."

Galliani mengatakan kalau rasa cinta terhadap San Siro tetap ada, hanya tak ada hal di dunia ini yang bisa bertahan selamanya.

"San Siro menjadi rumah Milan era Silvio Berlusconi dan saya selama 31 tahun," tuturnya.

"Setelah itu, saya sering mengunjungi stadion tersebut ketika menjadi tamu klub."

"Namun, saya tak duduk lebih dari baris ke-10 karena kalau tidak, seperti yang saya bilang tadi, Anda tak bisa menikmati suasana sepenuhnya."

"Ini seperti cinta pertama, tak bisa dilupakan, terhubung secara emosional selamanya, tetapi hidup berjalan terus."

https://bola.kompas.com/read/2021/11/01/20400018/perbedaan-sikap-galliani-dan-moratti-terkait-rencana-inter-dan-milan-pindah-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke