KOMPAS.com - Ibnu Jamil mengungkapkan pendapatnya tentang beberapa hal terkait klub kebanggaannya, Manchester United.
Ibnu Jamil menilai kegagalan Manchester United di Liga Inggris dan Liga Champions musim lalu bisa jadi disebabkan karena ada ketegangan antara pemain dan ofisial yang dibawa ke lapangan.
Menurutnya, persoalan itulah yang menjadi salah satu faktor yang membuat permainan Manchester United tidak keluar seperti sebelumnya.
"Jadi anggap musim kemarin adalah transisi, lagi-lagi alasannya transisi. Tapi yang jelas memang MU butuh mencari track yg benar, sempat ketemu dengan masuknya Ole (Gunnar Solskjær) di awal. Tapi setelah sign kontrak, Manchester United kehilangan arah lagi," ujar Ibnu saat ditemui di Gedung Sinar Mas Land Plaza, Thamrin, Jakarta, Minggu (23/6/2019).
"So far yang saya tahu, MU bukan harus latihan lagi tetapi lebih kepada pencairan suasana di locker room. Sepertinya, ada ketegangan dan itu terbawa ke lapangan pertandingan," lanjutnya.
Menjelang Liga Inggris yang akan dimulai pada bulan Agustus 2019, Manchaster United disebut akan kehilangan beberapa pemain yang menuju pintu keluar, sepeti Paul Pogba, Romelu Lukaku, dan Alexis Sanchez.
Baca juga: David Brooks, Target Manchester United Selanjutnya
Menanggapi hal tersebut, Ibnu Jamil yang merupakan penggemar Manchester United mengatakan bahwa nama besar Manchester United lebih berarti dari pada nama-nama pemain tersebut.
"Silakan buat saya yang mau keluar, sebesar apa pun nama dia tapi buat saya lebih besar nama MU dari pada nama pemain," ujar Ibnu.
Meski demikian, Ibnu Jamil juga mengakui bahwa pemain-pemain tersebut sepatutnya masih layak untuk dipertahankan jika Manchester United dapat menyelesaikan masalah non teknis.
"Sebenarnya semua masih layak dipertahankan ketika masalah non teknis bisa diselesaikan", pungkasnya.
Menurut Ibnu, Manchester United hanya butuh satu defender dan play maker.
Ibnu berharap bahwa Manchester United dapat menemukan pemain yang bisa merubah arah permainan dan bisa menstabilkan lini pertahanan.
Selain itu, Ibnu Jamil juga mengapresiasi masuknya Daniel James ke Manchester United
Menurutnya, sebagai pelatih, Ole mampu mempercayakan tim kepada pemain muda dan tidak hanya mengandalkan pemain-pemain bintang.
"Ya itu pemain potensial, nyarinya yang muda-muda. Sama seperti lari, investasi jangka panjang. Saya senang sih Ole bisa jadi pelatih yang mempercayakan pemain muda, bukan hanya mengandalkan pemain bintang," ujar Ibnu Jamil.
Baca juga: Jelas Tak Jelas Arah Bongkar Pasang Manchester United
Meski Manchester United mengalami rentetan kegagalan di musim lalu, Ibnu Jamil tetap yakin bahwa Manchester United bisa mendapatkan poin khususnya di pekan pertama Liga Inggris saat melawan Chelsea.
"Balik lagi kalau new season, semua berbenah, semua punya kondisi, semangat, harapan dan tenaga yang baru meski banyak tenaga-tenaga yang ditinggalkan. Fifty-fifty ya, tapi saya yakin MU bisa dapet poin penuh," kata Ibnu Jamil.
Senada dengan pernyataannya di atas, Ibnu Jamil juga realistis bahwa Manchester United setidaknya bisa masuk tiga besar di musim depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.