MALANG, KOMPAS.com - Arema FC khawatir Indonesia kembali mendapatkan sanksi dari Federation of International Football Association (FIFA) setelah tim Satgas Antimafia Bola bentukan Polri menggeledah kantor Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Penggeledahan itu dikhawatirkan sebagai bentuk intervensi sehingga Indonesia harus kembali menerima sanksi FIFA.
Karenanya, Arema FC selaku klub peserta Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, mendorong Satgas Antimafia Bola segara berkolaborasi dengan Komite Tim Ad Hoc yang baru dibentuk PSSI.
Baca Juga: Tisha Sebut PSSI Sudah Perangi Pengaturan Skor Sejak 2017
"Kami sangat mendukung upaya segera kolaborasi aktif antara Satgas dan Komite Ad Hoc Integrity PSSI," kata Media Officer Arema FC, Sudarmaji, Jumat (1/2/2019) malam.
"Karena khawatir ekspektasi publik terhadap sepak bola menjadi kontra produktif. Menjadi was-was dan takut pengalaman kita terkena sanksi dari FIFA. Sepak bola kita menjadi terpuruk lagi," imbuhnya.
Dikatakan Sudarmaji, saat ini klub sudah terkena dampak dari kasus pengaturan skor itu. Klub kesulitan mencari sponsor dan harus membangun kepercayaan lagi.
"Saat ini saja para pengelola klub masih harus mebangun kepercayaan para sponsor di tengah ujian sepak bola kita," katanya.
Pihaknya berharap kasus pengaturan skor yang tengah ditangani Satgas Antimafia Bola dipercepat sehingga kepercayaan publik pada dunia sepak bola Indonesia kembali terbangun.
"Ribuan pekerja menggantungkan hidupnya dari sepak bola mulai pemain, pelatih, official, karyawan yang bekerja di klub-klub jangan sampai kehilangan pekerjaan. Karena itu kami sepakat agar kemitraan antara Polri, PSSI, Kemenpora dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia segera duduk bersama mencari solusi yang terbaik," tegasnya.
Karena itu, Sudarmaji berharap kasus pengaturan skor yang sedang ditangani Satgas Antimafia Bola tidak berujung pada sanksi FIFA.
"Saling menghormati regulasi yang masing-masing miliki. Jangan sampai sepak bola kita berujung sanksi. Jangan sampai gairah kompetisi sebagai aset sepak bola kita kembali terhenti. Semua akan merugi. Kami optimistis PSSI, Polri, Kemenpora akan segera memberikan solusi," katanya.
Sudarmaji menilai, PSSI sudah kooperatif dan mendukung pengusutan kasus pengeturan skor oleh Satgas Antimafia Bola yang dibentuk oleh Polri. Apalagi PSSI sudah membentik Komite Ad Hoc.
"Penilaian kami PSSI sudah sangat kooperatif memberikan dukungan dan support yang besar kepada Polri untuk mengusut tuntas dugaan mafia pengaturan skor. Bahkan PSSI telah membentuk Komite Ad Hoc Integrity yang berisi para tokoh yang kapabel di bidang penegakan hukum," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.