JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, mengatakan, PSSI telah memerangi kasus pengaturan skor atau match fixing sejak 2017.
"Pada November 2018, (FIFA) menganugerahi PSSI sebagai satu dari dua federasi terbaik sebagai percontohan di bidang pengembangan sepak bola, bisa dicek di website FIFA. Itu tak lepas dari program yang kami susun pada 2017 untuk memerangi pengaturan skor (match fixing)," kata Tisha di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019).
Tisha menjelaskan bahwa PSSI juga tetap berkoordinasi dengan FIFA untuk melaporkan perkembangan pengungkapan kasus identifikasi pengaturan skor sepak bola Indonesia.
"Sejak awal, kami sudah memerangi match fixing. Sudah laporkan hal itu (ke FIFA)," ujar Tisha.
Baca juga: Kenapa Persija Bisa Turunkan 3 Pemain Asing Baru di Piala Indonesia?
Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola memanggil Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, untuk dimintai keterangan sebagai saksi terkait kasus pengaturan skor.
Polisi sudah menetapkan 11 tersangka kasus pengaturan skor, enam tersangka diantaranya sudah ditahan.
Polisi juga sudah memproses empat dari 73 laporan terkait kasus pengaturan skor di liga sepakbola Indonesia yakni terkait pertandingan Persibara vs PS Pasuruan, suap untuk meloloskan PS Mojokerto ke Liga 1, penyelenggaraan Piala Soeratin 2009, dan pertandingan Madura FC melawan PSS Sleman pintu masuk Liga 2.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.