Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Shakhtar Donetsk yang Mulai Pudar

Kompas.com - 03/07/2015, 08:03 WIB
Okky Herman Dilaga

Penulis

DONETSK, KOMPAS.com - Douglas Costa dan Luiz Adriano telah memutuskan meninggalkan Shakhtar Donetsk pada musim panas ini. Mereka menjadi dua pemain Brasil pertama meninggalkan Shakhtar, klub yang membesarkan namanya, jelang bergulirnya musim 2015-2016.

Dari sudut pandang peningkatan karier, keputusan Costa dan Adriano bisa dikatakan benar. Costa memilih bergabung dengan Bayern Muenchen, sementara Adriano memperkuat AC Milan.

AC MILAN.COM Penyerang anyar AC Milan, Luiz Adriano, yang dibeli dari Shakhtar Donetsk.
Bayern dan Milan jelas memiliki nilai lebih ketimbang Shakhtar. Prestasi kedua klub tersebut berbanding terbalik ketimbang Shakhtar, terutama pada level kompetisi Eropa.

Dok. Bayern Penyerang Bayern Muenchen, Douglas Costa.
Namun, ada alasan masuk akal lain yang membuat Costa dan Adriano pindah. Ya, Donetsk, kota tempat Shakhtar bermain, sedang dilanda masalah politik negeri Ukraina. Keamanan Costa dan Adriano sangat minim jika tetap bermain di Shakhtar.

Sudah dalam setahun terakhir, Shakhtar tidak lagi menjamu lawan-lawannya di Donbass Arena, markas kebanggaan mereka. Pasukan Mircea Lucescu terpaksa pindah stadion ke Arena Lviv, yang berjarak sangat jauh dari Donetsk.

Bahkan, kantor milik Shakhtar di Donetsk, kini sudah tidak ditempati lagi. Pasukan bersenjata dikabarkan menguasai kantor Shakhtar.

Para pemain Amerika Latin, kebanyakan dari Brasil yang bermain untuk Shakhtar, mulai tidak betah sejak kasus pemberontakan merebak di segala wilayah Ukraina.

Pada 2014, enam pemain Shakhtar asal Amerika Latin pernah menolak kembali ke Ukraina, lantaran alasan tersebut. Ketika itu, Shakhtar sedang melakukan laga uji coba dengan Olympique Lyon di Swiss.

Setelah kejadian tersebut, pemain Argentina, Facundo Ferreyra, memutuskan pergi ke Newcastle United sebagai pemain pinjaman. Kini, jejak Ferreyra meninggalkan Shakhtar diikuti oleh Costa dan Adriano.

Shakhtar memiliki banyak pemain Brasil lain, yakni Marcio Azevedo, Ismaily, Fred, Alex Teixeira, Bernard, Taison, Wellington Nem, Dentinho, dan Marcos. Keputusan Costa dan Adriano bisa saja membuat kompatriotnya memilih jalan yang sama.

Jika hal itu terjadi, maka Shakhtar bisa kehilangan taji. Tak bisa dipungkiri, peran para pemain Amerika Latin di Shakhtar sangat signifikan. Sejak era 2000-an, Shakhtar meraih 23 gelar di berbagai kompetisi. Pemain latin pergi, prestasi Shakhtar bisa mandek pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Daftar Peraih Penghargaan Piala Asia U23 2024: Pembobol Gawang Indonesia Top Skor

Internasional
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan, Sejarah Baru

Internasional
Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Babak I Jepang Vs Uzbekistan 0-0: Tembok Serigala Masih Tak Tertembus

Internasional
VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

VFF Tunjuk Kawan Lama Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Vietnam

Internasional
Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Aspek yang Harus Disiapkan Timnas U23 Indonesia Jelang Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com