Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serbia: Insiden "Drone" adalah Provokasi

Kompas.com - 16/10/2014, 06:03 WIB
BEOGRAD, Kompas.com - Menteri luar negeri Serbia mengatakan bahwa insiden adanya bendera pro Albania diterbangkan oleh pesawat tanpa awak yang menjadi pemicu kekerasan di dalam dan di luar lapangan pada pertandingan sepak bola Serbia melawan Albania merupakan "provokasi politis."

Pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 antara kedua negara Balkan tersebut pada Selasa (14/10/2014) terpaksa dihentikan, setelah drone yang membawa bendera "Albania Raya" terbang rendah di atas Stadion Partizan di Beograd. Spanduk itu diturunkan oleh pemain Serbia Stefan Mitrovic, yang memicu perkelahian antara kedua tim.

Presiden FIFA Sepp Blatter mengatakan sepak bola "semestinya tidak pernah digunakan untuk pesan-pesan politis," sedangkan ketua badan sepak bola Eropa Michel Platini, mengatakan insiden itu "tidak dapat dimaafkan."

Pertandingan itu kemudian berubah menjadi kerusuhan ketika sejumlah besar penonton Serbia berlari masuk ke lapangan dan berusaha menyerang para pemain Albania. Wasit Inggris Martin Atkinson memerintahkan para pemain keluar lapangan, ketika bom asap dan benda-benda lain dilemparkan dari tribun penonton.

Komisi Eropa mengatakan pihaknya "kecewa" dengan kekerasan itu dan memuji "profesionalisme" Beograd dalam mengatasi situasi tersebut.

Insiden itu berpeluang mengganggu kunjungan Perdana Menteri Albania Edi Rama ke Serbia yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu mendatang, yang akan menjadi kunjungan pertama selama 68 tahun.

Menteri luar negeri Serbia Ivica Dadic mengatakan insiden pesawat tanpa awak merupakan "provokasi" yang telah direncanakan sebelumnya, dan menyalahkan saudara kandung Edi Rama, Olsi Rama, yang dianggapnya mengorkestrasi aksi tersebut. Ia membantah klaim-klaim yang ada.

"Apa yang khususnya paling mengganggu adalah ini merupakan pekerjaan saudara kandung perdana menteri Albania, yang akan dijamu di Beograd," kata Dadic.

Rencana kunjungan itu dapat terwujud setelah hubungan antara kedua negara tersebut dinormalisasi oleh kesepakatan yang diatur Uni Eropa pada April 2013.

Para ofisial Albania tidak dapat dimintai komentar apakah sang perdana menteri akan tetap melakukan kunjungan ke Serbia.

"Tujuan Rama ke Beograd sangat berbeda dari apa yang terjadi sepanjang pertandingan," kata wakil perdana menteri Niko Peleshi.

Menteri dalam negeri Serbia mengatakan saudara kandung Rama ditahan karena insiden tersebut dan mengklaim bahwa ia mengendalikan pesawat tanpa awak dari kursinya di box eksekutif stadion. Tetapi Olsi Rama, yang belakangan kembali ke Tirana dengan tim Albania dan disambut bak pahlawan oleh ribuan penggemar, mengatakan ia tidak terkait dengan pesawat tanpa awak itu.

"Saya tidak mengerti dari mana cerita ini berasal," kata Rama.

"Saya tidak ditahan atau ditangkap," ucapnya, sambil mengatakan bahwa ia hanya diminta oleh polisi Serbia untuk memperlihatkan paspor AS dan kameranya.

Skandal internasional utama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com