Ia mengambil contoh klub Liga 1 sebelum-sebelumnya yang sudah meraih juara atau di puncak prestasi, lalu sulit untuk bisa back to back juara.
Untuk itu, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu ingin mengarungi persaingan kompetisi dengan berbeda, berjalan dinamis dengan tren tersebut.
"Nah tren itu, kami membaca itu dan kami tahu. Makanya kami mau mengubah tren itu," kata Zia Ul Haq.
"Kami juga mau melakukan belanja pemain berdasarkan apa yang kami punya. Kami tidak mau jor-joran, tetapi tiba-tiba di pertengahan kompetisi kami tidak sanggup bayar, akan bahaya lagi kan," katanya.
"Jadi, mengurus klub tidak hanya prestasi, tetapi juga administrasi, legal, dan termasuk finansialnya. Kami melakukan itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.