Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madura United Tak Khawatir Banyak Pemain Keluar Jelang Liga 1 2024-2025

Kompas.com - 28/06/2024, 11:00 WIB
Suci Rahayu,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komisaris PT Polana Bola Madura Bersatu (Madura United), Zia Ul Haq, tetap tenang terkaita eksodus besar-besaran pemain yang terjadi dalam timnya.

Ia mengaku pihak klub tak khawatir meski banyak pemain yang keluar dari Madura United jelang menghadapi Liga 1 2024-2025.

Saat ini, setidaknya sudah 19 pemain telah angkat kaki dari klub asal Pulau Garam tersebut, termasuk enam pemain asing, yakni Junior Brandao, Jaja, Francisco Rivera, Cleberson, Dalberto, dan kiper Lucas Figeri.

Kemudian, empat pemain diborong Arema FC, yakni Salim Tuharea, Anwar Rifai, Andrian Cascari, dan Iksan Lestaluhu.

Baca juga: Kehilangan Terbesar Madura United, Hugo Gomes

Lainnya ada Malik Risaldi, Alex Van Djinn, Satria Tama, Novan Sasongko, Ricki Ariansyah, Wawan Hendrawan, dan Guntur Ariyadi yang keluar.

Lalu, dua pemain pinjaman pulang ke klub asalnya, Riyatno Abiyoso (Persik) dan Yuda Editya Pratama (Borneo FC).

"Kalau orang panik tiba-tiba Jaja pergi, Malik pergi, atau siapa pun yang saat ini menjadi bintang dan laku di pasaran, kami tidak panik. Sebab, mereka tidak akan mendapat sesuatu yang seperti mereka dapat saat dilihat orang,” ujar Zia Ul Haq kepada Kompas.com, Kamis (27/6/2024).

"Kami kan jeli melihat mereka. Jadi, Madura United tidak pernah khawatir ditinggal pemain, lalu membangun tim. Kami tidak khawatir," katanya.

Ia juga menegaskan, keputusan ini menjadi bagian misi untuk meningkatkan prestasi Madura United untuk musim depan.

Keberhasilan menjadi runner-up Championship Series Liga 1 2023-2024 lalu membawa Madura United ke level persaingan yang baru.

Karena itu, tim harus menata diri untuk bisa menghadapi tantangan yang lebih besar.

Baca juga: Ditinggal Malik Risaldi dan Rivera, Madura United Optimis Tim Tetap Kompetitif

Untuk itu, pelepasan para pemain ini juga sudah sesuai pertimbangan yang matang.

"Ada beberapa pemain, yang menurut kami, pemain tersebut tak mempunyai kemampuan di klub ini. Sebab, klub ini ke depan main di AFC dan liga," tuturnya.

"Klub menambah prestasi yang harus dikejar. Kalau kemudian tidak ada perubahan, kami akan jalan di tempat," tutur Pria yang biasa disapa Habib itu.

Bagi dia, mempertahankan komposisi tim tidak menjadi jaminan untuk mengulang prestasi.

Ia mengambil contoh klub Liga 1 sebelum-sebelumnya yang sudah meraih juara atau di puncak prestasi, lalu sulit untuk bisa back to back juara.

Pemain Madura United Novan Setyo dijaga ketat pemain Persib Bandung Beckham Putra saat leg kedua final Championship Series Liga 1 2023-2024 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam. Persib berhasil meraih juara liga musim ini dengan agregat 6-1.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Pemain Madura United Novan Setyo dijaga ketat pemain Persib Bandung Beckham Putra saat leg kedua final Championship Series Liga 1 2023-2024 yang berakhir dengan skor 1-3 di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam. Persib berhasil meraih juara liga musim ini dengan agregat 6-1.

Untuk itu, tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu ingin mengarungi persaingan kompetisi dengan berbeda, berjalan dinamis dengan tren tersebut.

"Nah tren itu, kami membaca itu dan kami tahu. Makanya kami mau mengubah tren itu," kata Zia Ul Haq.

"Kami juga mau melakukan belanja pemain berdasarkan apa yang kami punya. Kami tidak mau jor-joran, tetapi tiba-tiba di pertengahan kompetisi kami tidak sanggup bayar, akan bahaya lagi kan," katanya.

"Jadi, mengurus klub tidak hanya prestasi, tetapi juga administrasi, legal, dan termasuk finansialnya. Kami melakukan itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com