Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Klub Liga 2 Masih Tunggak Gaji Pemain, Persikab dan PSKC Disorot APPI

Kompas.com - 02/09/2023, 15:00 WIB
Leonardo Juan Ruiz Febrian,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - APPI (Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia) memberikan sorotan terhadap sejumlah klub kontestan Liga 2 yang masih menunggak gaji pemain.

Hal ini disampaikan pada konferensi pers Jumat (1/9/2023) di Kantor APPI. Menurut keterangan APPI, ada 9 klub Liga 2 2023-2024 yang masih belum memenuhi hak pemain.

APPI mencoba membantu menemukan penyelesaian terkait masalah ini.

Akan tetapi, penanganan untuk beberapa kasus masih belum menemukan titik terang, seperti yang terjadi di Persikab Bandung dan PSKC Cimahi.

Para pemain Persikab Bandung dan PSKC melalui APPI diketahui pernah mengajukan gugatan kepada NDRC (National Dispute Resolution Chamber) Indonesia terkait pembayaran tanggungan hak pemain. 

Namun, NDRC Indonesia tidak dapat memproses gugatan APPI karena ada pernyataan kontrak kerja antara pemain dengan klub, disebutkan seperti ini.

"Apabila di kemudian hari terjadi perselisihan maka pemain dan klub sepakat akan menyelesaikannya secara musyawarah dan kekeluargaan. Para pihak tidak akan membawa permasalahan kepada National Dispute Resolution Chamber (NDRC)."

APPI menilai bahwa kontrak tersebut merugikan pemain dan tidak sejalan sesuai degan yurisprudensi umum FIFA DRC (Dispute Resolution Chamber). 

Baca juga: Jelang Liga 2 2023-2024, 9 Klub Masih Belum Penuhi Gaji Pemain

Selain itu, klausul tersebut tidak sesuai dengan SPC (Standard Player Contracts) yang telah dibuat oleh PSSI.

Jannes Silitonga, Head Legal APPI, menilai bahwa hal tersebut merugikan hak-hak pemain.

"Sangat tidak dapat diterima bahwa anggota PSSI, dalam hal ini klub PSKC Cimahi dan Persikab Bandung melanggar peraturan ini dan merugikan hak-hak pemain, yang berarti juga klub-klub tersebut tidak menghargai dan menghormati NDRC Indonesia yang merupakan Pilot Project-nya FIFA dan PSSI," ujar Jannes.

Saat ini, permasalahan ini belum berlanjut ke jalur hukum karena ketentuan perjanjian tadi menjadi batu sandungan. Kasus pun tidak bisa diproses di NDRC Indonesia.

"Walaupun menurut kami seharusnya, walaupun ada ketentuan itu, itu batal demi hukum karena bertentangan dengan regulasi yang di atas. Ketentuan itu harus dibatalkan, batal demi hukum," ujar Head Legal APPI itu.

APPI juga mengingatkan kepada PSSI untuk tak lagi menerima jenis kontrak seperti itu, sehingga nantinya bisa tercipta kepastian hukum bagi pemain.

"Kami mengingatkan kepada PSSI khususnya, sebagai federasi yang menaungi pemain dan klub, supaya kontrak itu jangan diterima dulu, kalau belum ada perubahan. Kalaupun diterima, klausula itu, pasal itu harus dicoret atau dibatalkan, supaya ada kepastian hukum," kata Jannes.

Riza Hufaida (Legal APPI) memberi keterangan pers mengenai aturan surat keluar di klub Liga 2. Kantor APPI, Jumat (1/9/2023). Riza Hufaida (Legal APPI) memberi keterangan pers mengenai aturan surat keluar di klub Liga 2. Kantor APPI, Jumat (1/9/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com