KOMPAS.com - Gelandang Manchester United Casemiro mengaku tidak akan pernah menyakiti pemain lain secara sengaja.
Casemiro memegang teguh prinsip tersebut, sesuai dengan ajaran yang ia dapat dari sang ibu.
Hal itu Casemiro utarakan saat berbicara dalam wawancara eksklusif bersama majalah Panenka yang terbit pada Februari 2022.
Man United menerbitkan kembali rekaman wawancara tersebut menyusul kartu merah yang diterima Casemiro pada laga lanjutan Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris, musim 2022-2023, kontra Southampton, Minggu (12/3/2023) malam WIB.
Baca juga: Man United Vs Southampton: Kartu Merah Dampak Kesialan, Casemiro Dibela Ten Hag
Dalam wawancara itu, Casemiro menjelaskan bahwa dirinya memang menyukai permainan fisik. Namun, dia tak pernah menyelipkan niat jahat ketika berduel atau berusaha merebut bola.
"Saya selalu mencoba mendapatkan bola. Saya selalu berduel denga kuat karena itulah saya, dan saya menyukai intensitas yang saya mainkan," kata Casemiro, dikutip dari laman resmi Man United.
"Saya tidak perah menggunakan studs (pul sepatu) untuk melukai pemain, dan sebaliknya, jika ada seseorang bertujuan menyakiti pemain lain, saya akan marah karena itu bukan sepak bola," ujar Casemiro.
Casemiro memiliki pandangan bahwa pelanggaran adalah bagian dari permainan sepak bola.
Baca juga: Casemiro Terjerat Hukuman Kartu Merah, Man United Tak Ajukan Banding
Namun, gelandang berusia 31 tahun itu kembali menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah memiliki niat jahat selama pertandingan.
Casemiro berusaha menerapkan ajaran yang ia terima dari sang ibu.
"Dalam sepak bola, Anda bisa melakukan pelanggaran dan pelanggaran adalah bagian dari permainan," ucap Casemiro.
"Namun, tidak pernah saya melakukan dengan niat jahat, dan saya pikir itu berasal dari nilai-nilai yang diajarkan ibu saya," imbuhnya.
"Saya tidak akan pernah menyakiti pemain lain. Saya tidak akan pernah menghina pemain lain. Saya tidak akan pernah melakukan kesalahan-kesalahan itu," tutur Casemiro menegaskan.
Baca juga: Bahagianya Casemiro di Man United: Sangat Nyaman, Seperti Bocah 15 Tahun
Casemiro menyadari, gaya permainannya berpotensi melahirkan banyak kartu.
Namun, setidaknya, dia tetap berpegang teguh pada ajaran ibunya, yakni tidak menyakti siapa pun secara sengaja atau dengan niat jahat.