Lewat insiden ini, Marcelo memberikan edukasi mengenai hal-hal yang perlu dilakukan.
Ia memberikan apresiasi terhadap kepedulian para pemain lain yang sigap memberikan pertolongan pertama dengan mengamankan jalur pernafasan.
Baca juga: Kemenangan Tanpa Perayaan, Madura United Pantau Kondisi Ricky Ariansyah
Keputusan tersebut sudah tepat.
“Jadi kita cek bagian dari badan vital seperti jantung, dll harus cek. Kita lihat juga pernafasan karena kamu tahu di sepak bola banyak tabrakan kepala sama kepala pasti ada kondisi concussion (gegar otak atau tidak sadarkan diri),” tutur fisioterapis bernama lengkap Marcelo Aroujo Dos Santos itu.
“Jadi ada beberapa menit dia bisa berhenti bernafas. Bukan cuma pertolongan pertama tapi kami juga tahu apa yang harus dilakukan,” jelasnya.
Ia menyarankan supaya pemain lain harus tetap tenang dan harus memahami situasi kondisi di dalam lapangan.
Jangan sampai panik sehingga menyebabkan niat baik justru memperburuk keadaan.
Pemain harus tahu kapan harus bertindak dan kapan harus menahan diri. Semua dibutuhkan untuk memaksimalkan penanganan.
“Jadi kalau panik itu pasti ada gangguan dalam kecelakaan. Itu sedikit terganggu karena ada banyak orang yang seharusnya tidak ada di situ. Itu mengganggu saat memberikan pertolongan pertama,” ujar Aroujo.
“Kami punya sedikit kesusahan untuk memberikannya oksigen. Kalau ada banyak orang di dekat dia, oksigen itu susah didapat. Apalagi stadion itu tertutup di atas, jadi susah oksigen masuk untuk bisa dia dapat nafas, itu susah,” pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.