Ia mengecam keras aksi perusakan karena dianggap melenceng dari semangat usut tuntas tragedi Kanjuruhan yang diusung Aremania.
“Melenceng! Yang perlu diusut itu siapa yang menembak, siapa yang memerintahkan, lah kok klubnya yang disalahkan. Klub ini tidak tahu apa-apa. Sedangkan klub ini kondisinya sedang memprihatinkan,” katanya melanjutkan dengan nada tinggi.
Selain itu, beberapa Aremania juga meminta supaya manajemen mengurungkan niat membubarkan tim. Sebab, tim Arema FC dianggap sebagai simbol eksistensi Aremania dan Arek Malang.
“Jangan sampai dibubarkan. Saya dan anak-anak siap turun ke jalan dengan baju biru berkeliling Kota Malang. Untuk menunjukan eksistensi suporter Arema,” ujar Aremania bernama Rio.
“Saya ke sana ke mari juga menggunakan lambang Arema, Arema itu harga diri,” tuturnya.
Baca juga: Kesaksian Manajer Arema Store: Saya Sudah Feeling Tidak Enak...
Setelah dialog bersama, ratusan Aremania ini kemudian memasang kembali logo kepala singa mengepal yang sebelumnya dibakar.
Dengan penuh semangat, Aremania mengangkat dan memasang logo Arema FC sambil diiringi nyanyian.
Setelah itu, terdengar lantunan doa dari pengasuh Ponpes Darul Mustofa Gondanglegi, Romo Suroso.
Karena keterbatasan tempat, manajemen Arema FC mengajak sekitar 20 orang perwakilan Aremania untuk duduk bersama di dalam kantor guna melakoni pembicaraan yang lebih serius.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.