Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Keras Yuli Sumpil soal Pengrusakan Official Store dan Logo Arema FC

Kompas.com - 31/01/2023, 17:20 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pentolan suporter Arema FC, Yuli Sumpil, memberikan reaksi keras atas aksi demo yang berujung pengrusakan Official Arema FC Store, Minggu (29/1/2023).

Dalam aksi tersebut, massa tidak hanya merusak Arema Store dengan batu. Logo Arema FC yang terpajang di sana pun ikut dirusak dengan cara dibakar.

Ia menyebut pembakaran logo tersebut menyakiti perasaan dan tidak menghormati perjuangan Aremania yang mencurahkan pikiran, tenaga dan biaya untuk Arema FC.

Baca juga: Membubarkan Arema FC Jadi Langkah Mustahil Iwan Budianto

“Logo kita dihancurkan lawan itu kita sakit hati, apalagi yang merusak teman kita sendiri yang mengaku Aremania," ujar pria yang sering berkacamat hitam dalam acara rapat koordinasi bersama korwil dan komunitas Aremania Malang Raya di Kantor Arema FC, Selasa (31/1/2023) siang.

"Kalau memang mengaku Aremania jangan seperti itu, logo ini tidak bersalah.”

“Logo ini jiwa raga Arek Malang Aremania, teman-teman kita banyak yang gugur membela logo ini, kok seenaknya sendiri diinjak, logo dibakar. Penghianatan Arek Malang itu,” sergahnya.

Dirijen Aremania tersebut sangat menyayangkan aksi demo yang bertujuan memperjuangkan keadilan para Korban Tragedi Kanjuruhan tapi berujung kerusuhan dan pengrusakan.

Ia tidak bisa membenarkan tindakan destruktif atas nama keadilan untuk para korban. Apalagi sampai tindakan pengrusakan tersebut didasari kepentingan lain.

Baca juga: Menpora Harap Arema FC Tetap Bermain di Liga 1, Klub Tak Boleh Jadi Korban

“Tidak peduli mau Aremania yang mana saya tetap menghormati logo mereka. Kita saling menghormati saling menghargai meskipun beda paham, tapi kalau ada yang merusak logo kebanggaan kita semua tidak ada benarnya apapun alasannya,” tegas Yuli Sumpil.

“Mari kita jaga kebersamaan, Kota Malang harus harmonis, jangan sampai terpecah belah lagi.“

“Mari kita jaga usut tuntas ini sebenar-benarnya sampai tuntas, kita perjuangkan hak-hak yang telah mendahului kita, hak-hak keluarga yang telah ditinggalkan, jangan dibuat melenceng,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com