Eks petinggi Juventus seperti Andrea Agnelli, Pevel Nedved, Maurizio Arrivabene, Fabio Paratici, dan anggota dewan lainnya juga dilarang terlibat di sepak bola.
Agnelli dan Arrivabene diskorsing dua tahun dari aktivitas sepak bola Italia, sedangkan Nedved menerima hukuman larangan 8 bulan.
Adapun Paratici yang kini bekerja di Tottenham Hotspur menerima larangan aktivitas di sepak bola Italia selama 30 bulan.
Posisi Paratici di Tottenham pun terancam sebab sanksi ini disebut bakal diteruskan ke UEFA dan FIFA.
Baca juga: Kronologi Juventus Dapat Hukuman Pengurangan 15 Poin
Direktur olahraga Juventus saat ini yaitu Federico Cherubini juga mendapatkan hukuman selama 16 bulan.
Sejumlah pemain Juventus bereaksi di media sosial setelah tahu tim dikenai hukuman pengurangan 15 poin.
Leonardo Bonucci salah satunya. Bek veteran itu memajang foto hitam-putih personel Juventus berangkulan tangan membentuk lingkaran di Twitter-nya.
"Kami bersamamu. Hari ini, semakin penting untuk menjadi sebuah tim. Melangkah terus di jalan kami," tulis Bonucci dalam caption foto tersebut.
Baca juga: Juventus Minus 15 Poin, Dokumen Rahasia Ronaldo Bisa Tambah Bencana
Sang kapten Juventus melengkapi unggahannya dengan tagar #finoallafine, jargon khas klub yang bermakna "sampai akhir".
Noi con Voi. Oggi è ancora più importante essere Squadra. Avanti sulla nostra strada. ???????? #FinoAllaFine pic.twitter.com/lmvsPXtp0i
— Leonardo Bonucci (@bonucci_leo19) January 20, 2023
Foto serupa juga diunggah oleh Mattia Perin, Fabio Miretti, dan Manuel Locatelli. Mereka sama-sama memamerkan momen rangkulan tim Juventus.
Reaksi juga datang dari partner sehati Bonucci yang kini membela klub Los Angeles FC, Giorgio Chiellini.
Dokumen rahasia alias "carta segreta" Cristiano Ronaldo disebut bisa menghadirkan bencana lain untuk Juventus dalam kasus Plusvalenza ini.
Baca juga: Rangkuman Pengurangan Poin Juventus: Penyebab dan Perbedaan dengan Calciopoli
Menurut La Repubblica, Dokumen rahasia Ronaldo merupakan hasil penelusuran tim investigasi Prisma, yang bergerak di bawah Kejaksaan Turin.
Temuan berkas itu bisa menjadi pegangan Kejaksaan Federal untuk kembali menyidang Juventus.