Pemain Vietnam yang patut diwaspadai adalah penyerang Nguyen Tien Linh (3 gol, 1 umpan kunci), Nguyen Hoang Duc (2 assist, 6 umpan kunci), dan Nguyen Quang Hai, yang bermain di Ligue 2 Perancis (1 assist, 4 umpan kunci).
Di bawah Vietnam ada “Garuda” Indonesia (peringkat FIFA 151) dan “Gajah Perang” Thailand (peringkat 111) yang kekuatannya kurang lebih sama dalam turnamen sepakbola terbesar dua tahunan di Asia Tenggara edisi kali ini.
Tipisnya perbedaan kualitas antara Indonesia dan Thailand, membuat pertemuan keduanya di babak grup berakhir seri 1-1. Namun terlihat Indonesia bermain lebih baik, memiliki keunggulan sedikit dalam hal kecepatan dan teknis individu dibanding pemain Thailand.
Bermain dengan strategi menunggu dan pressing ketat, Indonesia mampu mencatatkan 10 tembakan dengan 3 on target, 1 peluang emas gagal menjadi gol dihadapan gawang Thailand yang kosong, sedangkan Thailand hanya punya 7 tembakan dengan 1 on target yang menjadi gol memanfaatkan kesalahan pemain belakang Indonesia.
Dikenal sebagai tim dengan akurasi umpan terbaik (88,7 persen), Thailand memang bermain rapi, mendominasi penguasaan bola, namun buntu dalam menyerang, dan justru nyaris kalah.
Thailand juga terpancing bermain kasar hingga salah satu pemainnya diusir keluar lapangan setelah diberi kartu merah oleh wasit.
Melihat kepada dua pertandingan sebelumnya, baik Indonesia maupun Thailand memiliki masalah yang sama, yakni suka membuang-buang peluang di mulut gawang lawan.
Indonesia setidaknya membuang 4 kesempatan emas mencetak gol saat melawan Kamboja dan Brunei. Ini berlanjut ke pertandingan berikutnya di mana setidaknya 1 kans gol melawan Thailand, plus 3 saat lawan Filipina terbuang secara percuma.
Secara total, dari 31 tendangan on target, Indonesia mengemas 12 gol. Dari sisi akurasi umpan sebenarnya Indonesia sudah cukup bagus mencapai 80,2 persen.
Seperti kita, Thailand juga kurang efektif finishing-nya saat melawan Brunei, Filipina, dan Kamboja.
Sedangkan saat bermain imbang dengan Indonesia, Thailand kesulitan menciptakan peluang karena memang permainan Indonesia lebih baik di pertandingan itu. Secara total di Piala AFF 2022, Thailand mencatatkan 34 tendangan on target, 13 di antaranya menjadi gol.
Lini belakang kedua tim juga tidak terlalu kokoh, terbukti selalu kebobolan gol - Thailand 2 dan Indonesia 3 - saat ketika menghadapi lawan yang mampu melakukan variasi serangan lewat pressing, umpan terobosan dan umpan silang dengan finishing yang cukup baik.
Bagi Indonesia, ini menjadi masalah mengingat Indonesia dan Thailand sama-sama mengemas 10 poin.
Namun Indonesia kalah produktif dan lebih banyak kebobolan dibandingkan Thailand, sehingga Indonesia harus puas menjadi runner up grup dan akan menghadapi lawan paling tangguh, yakni Vietnam sebagai juara Grup B. Thailand akan melawan runner up Grup B Malaysia di semifinal.
Di sisi perfoma, pemain Indonesia yang menonjol relatif merata, yakni Marc Klok (2 gol, 3 umpan kunci), Egy Maulana Vikri (2 gol, 6 umpan kunci), Witan Sulaeman (1 gol, 4 umpan kunci), Saddil Ramdani (2 assist, 5 umpan kunci) dan Pratama Arhan (2 assist), dan Jordi Amat (bek).