Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Bisa Kejutkan Vietnam di Semifinal Piala AFF 2022

Di grup A, tuan rumah Thailand susah payah mengkandaskan perlawanan tim kejutan Kamboja 3-1 dalam laga yang menentukan satu slot ke semifinal.

Indonesia juga lolos ke semifinal sebagai runner-up grup usai menang tidak meyakinkan 2-1 lawan tuan rumah Filipina di pertandingan terakhir.

Di Grup B, tuan rumah Vietnam mengamankan posisi juara grup setelah mengalahkan Myanmar 3-0 di pertandingan terakhir. Sedangkan tuan rumah Malaysia secara meyakinkan menghancurkan Singapura 4-1 dalam perebutan 1 tempat semifinal lainnya.

Peta kekuatan semifinalis

Sejak awal memang diprediksi 4 tim kuat Asia Tenggara saat ini, yakni Vietnam, Thailand, Indonesia, dan Malaysia akan lolos ke semifinal.

Keempat negara tersebut dianggap yang terkuat di Asia Tenggara saat ini karena sebelumnya berhasil lolos ke di putaran final Piala Asia 2023.

Dan memang terbukti mereka lolos ke semifinal Piala AFF 2022, walaupun kelolosan mereka harus melalui perjuangan hingga babak akhir grup karena perlawanan dari dua tim kejutan Kamboja di Grup A, dan Singapura di Grup B.

Kekuatan para semifinalis ini juga diukur dari pertandingan antar mereka maupun ketika menghadapi tim kejutan.

Unggulan utama saat ini tetap Vietnam yang berperingkat FIFA 96. Materi pemain mereka relatif seperti di Piala AFF 2020 ditambah dengan satu pemain pilar yang bermain di liga 2 Perancis Nguyen Quang Hai.

Mengerahkan kekuatan terbaik untuk Piala AFF 2022 sekaligus berambisi menjadi juara akan menjadi hadiah terbaik bagi sang pelatih, Park Hang-seo, yang dilaporkan tidak akan melanjutkan kontraknya sebagai pelatih timnas Vietnam yang selesai awal tahun 2023.

Di bawah asuhan Park Hang-seo, permainan Vietnam selalu bertenaga, kolektivitas dan kohesi antar lini sudah terbangun sangat erat, kuat dan relatif efektif dalam menyerang (26 tendangan on target, 12 gol), punya akurasi umpan 85.3 dan kokoh dalam bertahan di mana mereka menjadi satu-satunya tim yang belum kebobolan.

Laos, Malaysia, dan Myanmar dihajar dengan skor telak, kecuali tuan rumah Singapura yang berhasil menahan imbang 'the Golden Warrior' ini.

Kelemahan dari Vietnam adalah pemainnya gampang tersulut emosi dalam permainan yang keras. Dalam pertandingan melawan Malaysia, salah satu pemainnya diberi kartu merah saat mengasari pemain Malaysia.

Bermain dengan sepuluh pemain membuat panik kubu Vietnam, walaupun ini tidak berlangsung lama karena kemudian pemain Malaysia juga ikut terkena kartu merah.

Skor 3-0 untuk Vietnam, menunjukkan kuatnya dominasi Vietnam jika bermain dalam situasi 11 vs 11 atau 10 vs 10 dengan lawan yang kompetitif dan bermain terbuka.

Pemain Vietnam yang patut diwaspadai adalah penyerang Nguyen Tien Linh (3 gol, 1 umpan kunci), Nguyen Hoang Duc (2 assist, 6 umpan kunci), dan Nguyen Quang Hai, yang bermain di Ligue 2 Perancis (1 assist, 4 umpan kunci).

Di bawah Vietnam ada “Garuda” Indonesia (peringkat FIFA 151) dan “Gajah Perang” Thailand (peringkat 111) yang kekuatannya kurang lebih sama dalam turnamen sepakbola terbesar dua tahunan di Asia Tenggara edisi kali ini.

Tipisnya perbedaan kualitas antara Indonesia dan Thailand, membuat pertemuan keduanya di babak grup berakhir seri 1-1. Namun terlihat Indonesia bermain lebih baik, memiliki keunggulan sedikit dalam hal kecepatan dan teknis individu dibanding pemain Thailand.

Bermain dengan strategi menunggu dan pressing ketat, Indonesia mampu mencatatkan 10 tembakan dengan 3 on target, 1 peluang emas gagal menjadi gol dihadapan gawang Thailand yang kosong, sedangkan Thailand hanya punya 7 tembakan dengan 1 on target yang menjadi gol memanfaatkan kesalahan pemain belakang Indonesia.

Dikenal sebagai tim dengan akurasi umpan terbaik (88,7 persen), Thailand memang bermain rapi, mendominasi penguasaan bola, namun buntu dalam menyerang, dan justru nyaris kalah.

Thailand juga terpancing bermain kasar hingga salah satu pemainnya diusir keluar lapangan setelah diberi kartu merah oleh wasit.

Melihat kepada dua pertandingan sebelumnya, baik Indonesia maupun Thailand memiliki masalah yang sama, yakni suka membuang-buang peluang di mulut gawang lawan.

Indonesia setidaknya membuang 4 kesempatan emas mencetak gol saat melawan Kamboja dan Brunei. Ini berlanjut ke pertandingan berikutnya di mana setidaknya 1 kans gol melawan Thailand, plus 3 saat lawan Filipina terbuang secara percuma.

Secara total, dari 31 tendangan on target, Indonesia mengemas 12 gol. Dari sisi akurasi umpan sebenarnya Indonesia sudah cukup bagus mencapai 80,2 persen.

Seperti kita, Thailand juga kurang efektif finishing-nya saat melawan Brunei, Filipina, dan Kamboja.

Sedangkan saat bermain imbang dengan Indonesia, Thailand kesulitan menciptakan peluang karena memang permainan Indonesia lebih baik di pertandingan itu. Secara total di Piala AFF 2022, Thailand mencatatkan 34 tendangan on target, 13 di antaranya menjadi gol.

Lini belakang kedua tim juga tidak terlalu kokoh, terbukti selalu kebobolan gol - Thailand 2 dan Indonesia 3 - saat ketika menghadapi lawan yang mampu melakukan variasi serangan lewat pressing, umpan terobosan dan umpan silang dengan finishing yang cukup baik.

Bagi Indonesia, ini menjadi masalah mengingat Indonesia dan Thailand sama-sama mengemas 10 poin.

Namun Indonesia kalah produktif dan lebih banyak kebobolan dibandingkan Thailand, sehingga Indonesia harus puas menjadi runner up grup dan akan menghadapi lawan paling tangguh, yakni Vietnam sebagai juara Grup B. Thailand akan melawan runner up Grup B Malaysia di semifinal.

Di sisi perfoma, pemain Indonesia yang menonjol relatif merata, yakni Marc Klok (2 gol, 3 umpan kunci), Egy Maulana Vikri (2 gol, 6 umpan kunci), Witan Sulaeman (1 gol, 4 umpan kunci), Saddil Ramdani (2 assist, 5 umpan kunci) dan Pratama Arhan (2 assist), dan Jordi Amat (bek).

Sementara, Thailand mempunyai ketergantungan yang cukup besar kepada Teerasil Dangda (5 gol, 2 assist, 8 umpan kunci) dan Theeraton Bunmathan (3 assist, 16 umpan kunci).

Turunnya kualitas Indonesia ini ditengarai karena persiapan Indonesia yang tidak ideal karena situasi Liga 1 yang sempat dihentikan sementara hingga awal Desember akibat tragedi berdarah Kanjuruhan, dan tidak ada uji coba dengan negara lain.

Thailand juga ikut turun performanya kali ini mungkin karena hanya menggunakan pemain lokal tanpa bintang mereka Chanatip Songrasin yang bermain di Liga Jepang serta absennya para pemain naturalisasi.

Tim terakhir semifinalis, yakni Malaysia (peringkat FIFA 145) juga juga kurang ideal persiapannya karena sembilan pemain inti tidak diijinkan klubnya bermain di Piala AFF.

Akibatnya, permainan Malaysia juga turun, naik, turun, dan naik. Sempat menang - tapi rasa kalah - lawan tuan rumah Myanmar, Malaysia bangkit di kandang dengan membekap Laos, lalu kalah telak saat bertandang ke Vietnam, dan terakhir di kandang sendiri menang lawan Singapura untuk lolos ke semifinal.

Permainan Malaysia saat ini terlihat bersemangat, cepat dan agresif, namun dalam banyak hal masih tertinggal dari Vietnam, Indonesia, Thailand.

Mulai dari akurasi umpan yang 70 persen, hanya mencatatkan 23 tendangan on target dengan 12 menjadi gol, kebobolan 4 gol, menerima 6 kartu kuning dan 1 kartu merah, hingga tidak mampu mencetak gol saat melawan tim kuat Vietnam adalah contohnya. Indikator kunci menunjukkan Malaysia menjadi tim terlemah di semifinal kali ini.

Ada kelemahan lain dari tim yang berjuluk Harimau Malaya, yang terlihat jelas saat pertandingan melawan Vietnam, yakni mental bertanding.

Begitu tertinggal 1-2 gol, Malaysia terlihat goyah dan sulit sekali bangkit. Akurasi finishing pemain Malaysia juga lemah saat melawan tim kuat seperti Vietnam, serta mudah terpancing emosinya.

Pemain Malaysia yang berperan sangat penting selama Piala AFF 2022 adalah Safawi Rasid (3 assist, 6 umpan kunci), Faisal Halim (3 gol, 2 umpan kunci), Stuart Wilkin (3 gol), Sergio Aguero (2 gol, 3 umpan kunci).

Strategi bermain menunggu, pressing ketat, disiplin, dan counter attack seperti melawan Thailand kemungkinan akan diperagakan Indonesia ketimbang bermain terbuka saat melawan Vietnam. Bermain terbuka hanya akan membuat Vietnam senang sebagaimana saat melawan Malaysia.

Keuntungan lain bagi Indonesia adalah di semifinal ini kita menjadi tuan rumah terlebih dahulu sebelum bertandang ke Vietnam, sehingga kita belum terbebani dengan kekalahan ataupun kemenangan melawan Vietnam.

Dukungan puluhan ribu suporter di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta akan memompa semangat pemain tim nasional Indonesia untuk menunjukkan versi terbaiknya.

Saat ini Vietnam tentu memiliki kepercayaan diri yang besar. Selain tidak terkalahkan dan tidak kebobolan, produktivitas golnya juga sama impresifnya seperti Indonesia, yakni 12.

Dari segi permainan juga lebih rapi. Kalau Vietnam hanya menonton pertandingan Indonesia melawan Kamboja dan Filipina, mereka mungkin akan cenderung meremehkan Indonesia.

Namun jika mereka melihat pertandingan Indonesia Vs Thailand, bisa jadi mereka akan lebih waspada.

Memang ada pekerjaan rumah cukup besar bagi coach Shin Tae-yong (STY), yakni melatih konsentrasi dan ketenangan pemain Indonesia saat berada di depan gawang lawan agar lebih efektif menyelesaikan peluang, serta lebih kokoh di belakang.

Masalah ini belum selesai dalam empat pertandingan babak grup. Bentuk permainan Indonesia yang masih belum mencapai level saat menang lawan Kuwait di kualifikasi Piala Asia maupun saat mengalahkan tim ranking 86 dunia Curacao dua kali September lalu, juga diharapkan segera diatasi oleh Coach STY.

Laga dua leg antara Indonesia vs Vietnam diperkirakan akan berjalan alot, hati-hati dan keras. Detil-detil kecil seperti lebih efektif mencetak gol, konsentrasi tinggi dalam menjaga lawan, disiplin dalam menjaga wilayah, skema kreatif bola-bola mati, dan skill ajaib bisa menjadi pembeda dalam pertandingan nanti.

Bagi Indonesia, tidak ada jalan lain kecuali mempersiapkan diri secara lebih maksimal, bermain tanpa rasa takut dan disiplin di lapangan, memaksimalkan kekuatan yang dipunyai pemain, serta mengganggap laga ini final adalah kunci untuk membuat kejutan menang lawan Vietnam. Selamat berjuang.

https://bola.kompas.com/read/2023/01/04/14203058/indonesia-bisa-kejutkan-vietnam-di-semifinal-piala-aff-2022

Terkini Lainnya

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke