KOMPAS.com - Seorang Aremanita, Verlitha Noor Zia, mencuri hati karena ketegarannya menjalani musibah.
Ia menjadi salah satu korban luka berat Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Verlitha mengalami retak tulang rusuk tujuh titik dan retak geser pada dua bagian tulang belakangnya.
Hal tersebut membuatnya tak bisa duduk, apalagi berdiri tanpa bantuan alat penyangga khusus yang dipasang di tubuhnya.
Baca juga: Javier Roca Tanggapi Isu Satu Pemain Arema FC Pergi dari Indonesia karena Tragedi Kanjuruhan
Kegiatanya pun sangat terbatas karena fisiknya lemah. Ini menyebabkan ia menghabiskan hari-harinya di tempat tidur.
Suatu hari influencer sepak bola Domy Stupa dan Divo Sashendra mengunjungi Verlitha Noor Zia yang selalu menunjukkan ketegaran luar biasa.
Ia sama sekali tak menunjukkan raut muka sedih. Verlitha tampak sangat ceria bahkan meladeni percakapan dengan canda dan tawa.
Keceriaan dan ketegarannya membuat hati kedua pria tersebut terenyuh bahkan keduanya sampai menitikkan air mata.
“Si Verlitha ini anaknya ceria sekali tidak ada sedih-sedihnya. Malah kami yang menangis melihatnya,” ujar Divo Sashenra kepada Kompas.com.
Baca juga: Presiden Arema FC Menolak Disebut Abai terhadap Tragedi Kanjuruhan
Ketegaran siswi SMP Al Hidayah Malang tersebut membuat kedua influencer ini tergerak untuk mempertemukannya dengan sang idola, Adilson Maringa.
Niat baik tersebut kemudian direspon Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana dan Adilson Maringa.
Secara khusus kiper asal Brasil tersebut berkunjung ke rumah Verlitha di daerah Sukun pada Selasa (25/10/2022).
“Kemarin sengaja kami tag ke Presiden dan manajer. Presiden tahu dan langsung instruksi ke Maringa untuk mengunjungi fansnya,” ujar Domy Stupa.
“Saya sampaikan terima kasih kepada Presiden dan Manajer Arema yang membantu merealisasikan keinginan Verlitha,” tambahnya.
Momen pertemuan Verlitha Noor Zia dan Adilson Maringa diabadikan di unggahan Instagram Arema FC pada Rabu (26/10/2022).
Pada video berdurasi pendek tersebut ia nampak begitu bahagia bisa bercengkrama dengan sang idola.
Baca juga: Tes, Formulir, hingga Kuesioner: Cara Arema Hapus Jejak Trauma
Kiper asal Brasil tersebut kemudian menghadiahkan jersey dan tanda tangannya, sembari memberikan motivasi dan semangat kepada penggemar cantiknya itu.
Aremanita berusia 13 tahun tersebut nampak sangat bahagia. Senyum merekah di bibirnya.
Kehadiran sang idola membuatnya melupakan sejenak luka di sekujur tubuhnya akibat tragedi Kanjuruhan.
Senyum manis dan pipi merona masih menghiasi wajah Verlita saat dikunjungi Kompas.com di rumahnya. Pertemuan dengan Adilson Maringa membuatnya semakin ceria.
Ia bercerita kembali mengenai musibah yang menimpa. Verlitha mengungkapkan, ini adalah tahun pertamanya sebagai Aremanita.
Sejak awal tahun ia sudah cukup rutin datang ke stadion untuk mendukung tim berjuluk Singo Edan.
Baca juga: Ketua Panpel Arema FC Saat Tragedi Kanjuruhan Resmi Ditahan
Pada pertandingan Arema FC vs Persebaya 1 Oktober 2022, ia berangkat bersama 7 orang temannya. Ia duduk di Gate 12, tribune yang biasa ditempati.
Saat tragedi, Verlitha Noor Zia mengakui tidak begitu ingat jelas. Ia hanya mengingat ada tembakan gas air mata yang menyebabkannya sesak nafas.
Setelah itu, kepanikan terjadi dan ia pun berusaha keluar dari tribune. Tapi naas ia terjatuh dan kemudian kehilangan kesadaran.
“Saat kejadian itu saja tidak mengingat apa-apa, tidak ingat sama sekali,” ujar siswa kelas 9 tersebut.
“Jadi waktu di tangga sebenarnya mau ditolong, tapi saya dan teman saya yang perempuan sama-sama jatuh. Tapi teman saya bisa berdiri sedangkan saya tidak,” imbuhnya.
Setelah itu ia tak tahu lagi apa yang terjadi. Kesadarannya pulih keesokan hari saat sudah berada di rumah sakit.
Menariknya hal tersebut menjadi salah satu kunci mengapa ia begitu tegar dan tetap ceria meskipun menjadi korban bencana sepak bola paling mematikan di Indonesia itu.
Baca juga: Fokus Pulihkan Trauma, Arema FC Diisolasi dari Interaksi Luar
Lantaran kehilangan kesadaran, Verlitha mengaku tak punya rasa trauma maupun luka batin.
“Soalnya saya tidak tahu kejadiannya, jadi ya tidak tahu apa apa. Mungkin kalau tahu ya trauma. Baru tahu kejadiannya sangat parah lewat video di media sosial,” ungkapnya.
Kendati demikian hal tersebut tak lantas membuat Verlitha Noor Zia lepas dari derita.
Berdasarkan penuturan sang tante, Tutik, saat diselamatkan keponakannya tersebut memiliki luka lebam di sekujur tubuhnya.
Dari diagnosa luka tersebut diakibatkan karena terinjak-injak suporter lain yang panik. Beruntungnya masih ada suporter yang peduli dan menyelamatkannya.
“Tulang rusuk retak 9 titik, tulang belakang dua titik. Karena itu harus pakai penyangga besi. Mata memerah,” ujar Tutik kepada Kompas.com.
“Ada luka pada bagian kepala, namun setelah observasi dua hari alhamdulillah tidak ditemukan luka dalam,” tambahnya.
Tutik yang punya ilmu keperawatan melanjutkan, untuk saat ini keponakannya menjalani rawat jalan di rumah setelah dapat penanganan oleh pihak rumah sakit.
Kondisinya sudah cukup stabil namun membutuhkan observasi berkala.
“Kata dokter ini di observasi satu bulan, nanti kontrol lagi dilihat. Kalau sudah membaik dilepas pelan-pelan,” ungkap perempuan berusia 51 tahun.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Arema FC Berdiri untuk Pemain dan Suporter
“Hanya diberikan vitamin, dan terapi mandiri, lalu juga rutin minum susu. Kata dokter karena masih muda proses pemulihan tulangnya bisa lebih cepat,” tambahnya.
Saat ini Verlita sudah bisa duduk dengan bantuan alat penyangga. Tetapi kegiatannya masih terbatas karena ia sangat mudah lelah dan kondisinya menurun drastis.
“Tidak boleh duduk tanpa penyangga, karena belum kuat. Tulangnya belum menyambung takutnya bengkok lagi kalau dilepas penyangganya,” ujar Tutik.
Sementara mengenai kunjungan Maringa, Tutik sangat bersyukur. Ia bercerita Verlita sangat bahagia saat tahu pemain idola akan menjenguknya.
Kejutan itu berhasil menjadi motivasi keponakannya untuk melewati masa sulit.
“Begitu dengar Maringa ke sini dia sampai loncat-loncat, lupa kalau sedang sakit,” katanya.
Verlitha Noor Zia menganggap kehadiran Adilson Maringa sebagai mimpi yang menjadi nyata.
Baca juga: Kondisi Terkini Tim Arema FC, Beberapa Pemain Membutuhkan Pendampingan Psikologi
Ia mengungkapkan sudah mengidolakan kiper 32 tahun tersebut dan kini mendapatkan kesempatan bercengkrama langsung.
Ia semakin gembira karena kiper yang biasa disapa Maringga tersebut menjanjikannya undangan khusus saat kondisi sudah membaik nanti.
“Maringa janji mau memberikan undangan khusus kalau Verlita sudah sembuh,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.