KOMPAS.com - Javier Roca angkat bicara mengenai isu keinginan salah satu pemain meninggalkan Indonesia pasca-tragedi Stadion Kanjuruhan.
Isu tersebut mencuat setelah sang pemain menceritakan kejadian yang dialami di salah satu portal media sepak bola dan ramai di media sosial.
Menanggapi isu tersebut, Javier Roca mengaku tidak tahu. Sebab, ia memang tidak pernah memantau media sosial para pemainnya.
Baca juga: Presiden Arema FC Menolak Disebut Abai terhadap Tragedi Kanjuruhan
Namun, pelatih Arema FC ini memastikan hingga sekarang semua masih menjadi bagian tim.
“Saya tidak baca Maringa kalau bicara seperti itu, karena saya tidak ikut sosmed (media sosial) pemain. Karena itu privasi mereka. Jadi saya tidak tahu,” ujar pelatih asal Chile tersebut.
“Mungkin dia niat untuk refreshing atau bertemu keluarga, tapi sampai sekarang ini tidak ada. Jadi saya tidak bisa spekulasi tentang apa yang dia bicarakan,” tambahnya.
Tragedi Kanjuruhan adalah kejadian yang sangat luar biasa mengguncang bagi siapa pun yang mengalaminya.
Tidak mudah berada dalam situasi mencekam dan melihat secara langsung puluhan korban meninggal dunia di depan mata.
Javier Roca merasa hal yang wajar jika pemain merasakan ketakutan dan trauma yang mendalam. Ada rasa khawatir untuk berkompetisi di dalam diri pemain.
Baca juga: Tes, Formulir, hingga Kuesioner: Cara Arema Hapus Jejak Trauma
Namun ia memberikan penegasan bahwa tragedi ini sudah di luar ranah sepak bola Indonesia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.