MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyiapkan penanganan tambahan khusus mata untuk para korban terdampak tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Para korban akan difasilitasi pengobatan sampai benar-benar sembuh total.
Kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari banyaknya korban yang mengeluhkan masalah mata merah. Banyak dari korban yang bagian putih matanya berubah menjadi merah.
Perubahan warna mata tersebut diakibatkan benturan selama kepanikan terjadi di dalam stadion ditambah dengan paparan gas air mata. Dampaknya korban merasa matanya mudah kering, iritasi, sampai perih.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Mata Merah Keviana Baru Bisa Sembuh 1-2 Bulan
"Bagi yang merasa ada keluhan di mata akibat gas air mata, mulai besok sudah bisa dilakukan pengobatan di eye center yang ada di Kota Malang yang ada di Jalan Cipto, di Kepanjen di Dilem, di Singosari Ken Dedes," ucap Bupati Malang Sanusi.
Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh Pemkab Malang. Korban memiliki keluhan yang sama di wilayah Kota Malang dan Kota Batu pun juga akan di-cover.
"Walaupun (dari) kota nanti semuanya yang menanggung pembiayaan dan sepenuhnya Kabupaten Malang karena kejadiannya ada di Kabupaten Malang," katanya.
Di sisi lain, Sanusi tidak bisa bergerak proaktif untuk melakukan penjemputan korban keluhan mata.
Sebab, belum ada data acuan yang bisa digunakan sehingga ia memerintahkan pihak berwenang daerah di bawah wilayahnya untuk melakukan pendataan.
Baca juga: Kisah Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Tepat di Hadapan, Patah Kaki, Susah Tidur
Solusi lainnya, korban dihimbau untuk meminta surat keterangan dari RW atau kepala desa. Surat keterangan ini nantinya yang akan menjadi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas pengobatan secara gratis dari Pemkab Malang.
"Kalau di kota mungkin cukup di RW, pokoknya ada keterangan baik dari RT atau RW. Nanti di eye center diterima, untuk pendataan, karena ini uang negara yang dipakai kan harus ada data yang konkret," tuturnya.
Nanti seluruh korban akan difasilitasi dan didampingi sampai sembuh. Adapun mengenai penanganan dan kebutuhan akan disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
"Tergantung nanti tingkat keparahannya, ada yang bisa langsung sembuh setelah dikasih obat tetes maupun obat, ada yang perlu sekian hari. Sampai sembuh yang menilai dokternya sembuh atau enggak," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.