MALANG, KOMPAS.com - Sekitar 12 hari telah berlalu sejak Tragedi Stadion Kanjuruhan. Namun, sklera atau bagian putih mata Keviana Naswa Ainurohmah masih berwarna merah.
Keviana Naswa Ainurohmah merupakan salah satu suporter Arema FC penyintas tragedi yang terjadi 1 Oktober 2022 tersebut.
Meski selamat, Keviana mengalami luka lebam di sebagian tubuh akibat terinjak-injak, tangan kanannya tidak bisa menggenggam erat, dan kaki kirinya juga mengalami luka.
Sementara itu, warna merah pada matanya terjadi karena ia mengalami pendarahan. Dirinya mengungkapkan perubahan warna mata terjadi satu hari setelah insiden.
“Jadi, keesokan harinya (setelah tragedi) baru merah. Setelah itu saya pergi ke RS Rajasa Gadang pagi harinya,“ ujar perempuan yang biasa disapa Naswa ini.
Baca juga: AFC: Tragedi Kanjuruhan Tidak Boleh Terulang Lagi
Setelah ditangani dokter spesialis mata, Naswa mengalami pendarahan mata karena benturan dan terpapar gas air mata.
Namun, kondisinya dianggap cukup stabil sehingga tidak perlu memerlukan tindakan lanjutan.
“Dari dokter katanya selama penglihatan masih normal dan tidak berpengaruh kepada pembacaan warna itu tidak apa-apa,” tutur sang ibunya, Triwakus Jubaidah.
"Jadi, masalahnya hanya sisa-sisa pendarahan akibat benturan saja."
Hanya saja, proses untuk mengembalikan mata perempuan berusia 19 tahun tersebut ke kondisi semula membutuhkan waktu sangat lama.
Disebutkan butuh sekitar 1-2 bulan, tergantung tingkat keparahan perdarahan dan terpaparnya gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan.
“Kata dokter bisa sembuh sendiri sekitar 1-2 bulan, itu nanti (pendarahannya) bisa meresap sendiri,” ujar ibu berjilbab tersebut.
Baca juga: Ketua Komdis PSSI Benarkan Informasi Ketua Panpel Arema FC Sudah Pernah Dapat Sanksi
“Untuk mata Insya Allah sudah selesai kontrolnya, tapi kalau ada keluhan lagi harus dibawa kesana. Untuk obat, dokter hanya memberikan vitamin mata saja dan disarankan kompres air dingin,” imbuhnya.
Mahasiswi Stikes Swasta di Kota Malang itu mengakui kondisi matanya cukup baik.
Sejauh ini ia mengaku tidak mengalami kendala penglihatan selain perubahan warna sklera yang membuatnya sedikit khawatir.
Hanya saja ia merasa kini matanya lebih sensitif, sehingga ketika tiga jam sekali akan terasa sangat kering dan gatal.
Namun, itu bisa diatasi dengan obat tetes mata dan vitamin yang diberikan oleh dokter.
“Setelah tiga jam mata terasa kering dan gatal, jadi setiap tiga jam diberikan obat tetes mata dan juga vitamin mata. Untuk vitaminnya diminum,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.