Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata PSSI soal Penggunaan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 11:47 WIB
Farahdilla Puspa,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi angkat bicara soal penembakan gas air mata setelah laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). 

Stadion Kanjuruhan berubah mencekam setelah pertandingan Arema vs Persebaya pada pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 berakhir dengan skor 2-3.

Sejumlah suporter Arema FC turun ke lapangan. Polisi yang berusaha mengendalikan massa menembakan gas air mata. 

Penggunaan gas air mata itu dinilai melanggar regulasi FIFA Pasal 19 poin b tentang pengamanan dan keamanan stadion (FIFA Stadium Safety and Security Regulation). 

Baca juga: 5 Persoalan di Balik Tragedi Kanjuruhan Menurut Pengamat Sepak Bola

"No firearms or 'crowd control gas' shall be carried or used (senjata api atau 'gas pengendali massa' tidak boleh dibawa atau digunakan)," tulis aturan FIFA. 

"Ini terkait pihak kepolisian yang melaksanakan tugas atau pengamanan tidak seusai prosedural dan melanggar FIFA Safety and Security Stadium pasal 19 poin B, di mana senjata api dan gas air mata tidak boleh masuk ke sepak bola," kata Akmal Marhali, Ketua Save Our Soccer, kepada KOMPAS.COM.

Gas air mata mengarah ke tribune yang masih padat penonton sehingga menyebabkan kepanikan dan menimbulkan korban jiwa. 

Per Minggu (2/10/2022) malam WIB, ada 125 orang tewas akibat tragedi Kanjuruhan dengan 124 di antaranya sudah teridentifikasi.

Jumlah korban meninggal dunia tersebut sudah dikonfirmasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Malang setelah melakukan sinkronisasi data.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Tak Hanya Gas Air Mata, Pertandingan Malam Juga Persoalan

Pihak RS Syaiful Anwar sudah menyatakan bahwa penyebab kematian korban rata-rata adalah adanya trauma di bagian kepala dan dada akibat benturan setelah terinjak, terjatuh, atau berdesakan.

Ketika dimintai keterangan, pihak kepolisian menjelaskan bahwa pihaknya terpaksa menggunakan gas air mata untuk mengurai keramaian oknum suporter Arema FC yang turun ke lapangan. 

"Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah. Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," kata Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur Irjen Nico Afinta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa penembakan gas air mata merupakan langkah antisipatif pihak keamanan. 

Baca juga: Jawaban PSSI soal Laga Arema Vs Persebaya Tetap Digelar Malam Hari

"Begitu cepat kejadian tragedi tersebut sehingga pihak keamanan juga mengambil langkah-langkah yang tentu sudah dipikirkan dengan baik," kata Yunus Nusi dalam konferensi pers, Minggu (2/10/2022). 

"Pasca-pertandingan suporter turun ke lapangan dan pihak keamanan mengambil tindakan tersebut," tutur Yunus Nusi menambahkan. 

Yunus kemudian mengungkapkan bahwa prosedur operasional standar (SOP) terkait pengamanan kompetisi sudah dikomunikasikan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 dan panitia pelaksana (panpel) pertandingan. 

"PSSI telah menyampaikan SOP penyelenggaraan sebuah kompetisi. Kami selalu workshop sebelum pertandingan dengan PT LIB, panpel, dan klub," kata Yunus Nusi. 

"Namun, tragedi tadi malam (Sabtu) kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Namun, kami izin sekali lagi menunggu hasil investigasi," ucap Yunus Nusi melanjutkan. 

Yunus Nusi memastikan bahwa tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi evaluasi bagi PSSI, PT LIB, dan semua pihak yang terlibat. 

"Tentu kami dalam setiap kejadian selalu melakukan evaluasi termasuk koordinasi dengan Komite Disiplin," kata dia. 

"Pasti kejadian dan tragedi kerusuhan akan menjadi evaluasi yang sangat serius lagi yang harus dilakukan PSSI, PT LIB, dan semua pihak," tutur Yunus Nusi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23: Mental Baja, Saatnya Mimpi Lebih Tinggi

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com