KOMPAS.com - Tendangan kaki kanan Carlos Alberto pada final Piala Dunia 1970 sampai saat ini masih dianggap gol terbaik dalam sejarah partai puncak pesta terakbar sepak bola, World Cup.
Hal itu tidak lepas dari proses gol Carlos Alberto yang berawal dari sembilan operan kemudian ditutup dengan tembakan keras dari dalam kotak penalti.
Gol Carlos Alberto itu menggambarkan identitas permainan indah dan mudah timnas Brasil yang akrab disebut, Jogo Bonito.
Ya, Carlos Alberto adalah sosok kapten timnas Brasil pada Piala Dunia 1970 yang dihelat di Meksiko.
Carlos Alberto ketika itu memimpin pasukan Brasil yang diperkuat banyak bintang mulai dari Rivelino, Jairzinho, Tostao, dan tentu saja Pele.
Pada final Piala Dunia 1970, timnas Brasil asuhan Mario Zagallo mendapatkan tantangan berat karena harus menghadapi Italia.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Harapan Brasil Tertancap di Pundak Neymar
Agresivitas timnas Brasil ketika itu sangat diuji karena barisan pertahanan grendel Italia tercatat hanya kebobolan satu kali selama waktu normal fase grup hingga semifinal Piala Dunia 1970.
Namun, Carlos Alberto dkk ketika itu sukses menghancurkan timnas Italia dengan skor telak 4-1 untuk merebut trofi Piala Dunia 1970.
Carlos Alberto holds the 1970 World Cup. pic.twitter.com/6EWBIokH3N
— LearnEnglishThroughFootball (@LETFootball) July 8, 2020
Pesta kemenangan timnas Brasil kala itu ditutup dengan gol indah Carlos Alberto.
Gol Carlos Alberto berawal dari keberhasilan Tostao merebut bola dari gelandang Italia, Angelo Domenghini, di sisi kiri area permainan Brasil.
Tostao dan empat pemain timnas Brasil lainnya kemudian mencoba mengatur ulang serangan dari belakang.
Dalam kurun waktu 20 detik, timnas Brasil berhasil merusak formasi lini tengah diamond Italia.
Baca juga: Catatan Manis Cafu di Timnas Brasil: Final Piala Dunia 3 Kali Beruntun, 2 Berakhir Juara
Keberhasilan itu tidak lepas dari aksi individu Clodoaldo melewati empat pemain timnas Italia yang melakukan pressing.
Sebelum Clodoaldo menari di lini tengah, timnas Brasil sudah melakukan lima operan sejak Tostao merebut bola.
Lima operan itu termasuk kombinasi segitiga antara Clodoaldo, Pele, dan Gerson.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.