Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

59 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Jogo Bonito Brasil dan Gol 9 Operan di Final 1970

Kompas.com - 22/09/2022, 21:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tendangan kaki kanan Carlos Alberto pada final Piala Dunia 1970 sampai saat ini masih dianggap gol terbaik dalam sejarah partai puncak pesta terakbar sepak bola, World Cup.

Hal itu tidak lepas dari proses gol Carlos Alberto yang berawal dari sembilan operan kemudian ditutup dengan tembakan keras dari dalam kotak penalti.

Gol Carlos Alberto itu menggambarkan identitas permainan indah dan mudah timnas Brasil yang akrab disebut, Jogo Bonito.

Ya, Carlos Alberto adalah sosok kapten timnas Brasil pada Piala Dunia 1970 yang dihelat di Meksiko.

Carlos Alberto ketika itu memimpin pasukan Brasil yang diperkuat banyak bintang mulai dari Rivelino, Jairzinho, Tostao, dan tentu saja Pele.

Pada final Piala Dunia 1970, timnas Brasil asuhan Mario Zagallo mendapatkan tantangan berat karena harus menghadapi Italia.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Harapan Brasil Tertancap di Pundak Neymar

Agresivitas timnas Brasil ketika itu sangat diuji karena barisan pertahanan grendel Italia tercatat hanya kebobolan satu kali selama waktu normal fase grup hingga semifinal Piala Dunia 1970.

Namun, Carlos Alberto dkk ketika itu sukses menghancurkan timnas Italia dengan skor telak 4-1 untuk merebut trofi Piala Dunia 1970.

Pesta kemenangan timnas Brasil kala itu ditutup dengan gol indah Carlos Alberto.

Gol Carlos Alberto berawal dari keberhasilan Tostao merebut bola dari gelandang Italia, Angelo Domenghini, di sisi kiri area permainan Brasil.

Tostao dan empat pemain timnas Brasil lainnya kemudian mencoba mengatur ulang serangan dari belakang.

Dalam kurun waktu 20 detik, timnas Brasil berhasil merusak formasi lini tengah diamond Italia.

Baca juga: Catatan Manis Cafu di Timnas Brasil: Final Piala Dunia 3 Kali Beruntun, 2 Berakhir Juara

Keberhasilan itu tidak lepas dari aksi individu Clodoaldo melewati empat pemain timnas Italia yang melakukan pressing.

Sebelum Clodoaldo menari di lini tengah, timnas Brasil sudah melakukan lima operan sejak Tostao merebut bola.

Lima operan itu termasuk kombinasi segitiga antara Clodoaldo, Pele, dan Gerson.

Clodoaldo kemudian langsung mengirim umpan mendatar (operan keenam) ke arah Rivelino yang berdiri di sisi kiri.

Mengetahui lini tengah Italia sudah rusak, Rivelino  berpikir cepat melepas umpan panjang (operan ketujuh) ke Jairzinho.

Pada momen itu, Jairzinho berhasil menarik perhatian dua pemain Italia ketika melakukan gerakan cut inside dari sisi kiri.

Baca juga: Bedah Kekuatan Grup G Piala Dunia 2022: Jalan Mulus Brasil

Jairzinho kemudian langsung mengirim umpan mendatar (operan ke-8) ke arah Pele yang berdiri bebas di depan kotak penalti Italia.

Pele ketika itu mendapat pengawalan ketat dari bek timnas Italia, Tarcisio Burgnich, setelah mengontrol bola.

Pada momen itu, tampak Tostao yang berdiri di belakang Tarcisio memberi kode kepada Pele untuk melepas umpan ke sisi kanan.

Tostao yang berdiri membelakangi gawang memberi kode itu karena tahu Carlos Alberto sudah melakukan overlap dari belakang.

Dalam tayangan ulang, Pele sebenarnya tampak tidak memperhatikan kode dari Tostao karena arah matanya fokus ke bola.

Pele saat itu juga terlihat hendak melewati Tarcisio. 

Namun, Pele mendadak langsung mengirim umpan mendatar (operan ke-9) ke sisi kanan kotak penalti Italia (sudut pandang timnas Brasil yang menyerang).

Baca juga: Jadwal Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, Kans Mengembalikan Kejayaan

Umpan Pele itulah yang dimanfaatkan Carlos Alberto untuk mencetak gol menjebol gawang timnas Italia yang dikawal oleh Enrico Albertosi.

Carlos Alberto kala itu memilih langsung melepaskan tembakan keras menggunakan bagian luar kaki kanan tanpa mengontrol bola.

Tembakan Carlos Alberto meluncur deras masuk ke sisi kanan gawang Italia tepat pada menit ke-85 pertandingan. 

Dikutip dari FIFA, kecepatan bola tembakan Carlos Alberto itu mencapai 73 mph atau sekitar 117,4 kilometer per jam.

Tembakan Carlos Alberto itulah yang menutup pesta kemenangan 4-1 timnas Brasil atas Italia.

"Gol Carlos Alberto merangkum keanggunan, ketepatan, dan bakat dari timnas Brasil yang di atas segalanya memainkan sepak bola indah," kata jurnalis The Guardian, Peter Mason.

Baca juga: Carlo Ancelotti Jagokan Brasil dan Perancis Juara Piala Dunia 2022

Berikut adalah video cuplikan gol Carlos Alberto pada final Piala Dunia 1970:

Mengenang golnya pada final Piala Dunia 1970, Carlos Alberto menyebut timnas Brasil sebenarnya sudah melatih skema serangan itu sebelumnya.

"Kami sudah berlatih gerakan menyerang itu sebelum final. Zagallo pernah mengatakan bahwa jika kami menyeret Italia ke sisi kiri, saya harus bergerak cepat maju ke kanan," kata Carlos Alberto dikutip dari The Guardian.

"Semua orang tahu bahwa Italia sangat bagus dalam bertahan. Namun, kami juga memperhatikan bahwa stamina pemain Italia mungkin sudah menurun karena cuaca saat itu panas dan laga sudah memasuki menit ke-85," tutur Carlos Alberto.

Baca juga: Hasil Drawing Piala Dunia 2022: Ketika Timnas Brasil Alami Deja Vu...

Lebih lanjut, Carlos Alberto juga mengaku sudah yakin Pele akan memberinya umpan manis mendatar ke kotak penalti.

"Saya dan Pele sering bermain bersama. Dia pasti tahu di masa posisi saya. Saya tidak perlu berteriak," kata Carlos Alberto.

"Dia pasti melihat saya datang bergerak masuk saat itu. Dia kemudian menggulingkan bola tepat di depan saya," ucap Carlos Alberto.

"Jadi, saya saat itu tidak perlu menghentikan lari. Saya kemudian mengeksekusi umpan itu dengan sempurna," tutur mantan pemain Santos itu menambahkan.

Nama Carlos Alberto memang tidak setenar banyak megabintang sepak bola Brasil lainnya seperti Pele, Romario, Ronaldinho, atau Ronaldo Nazario.

Namun, Carlos Alberto yang meninggal dunia pada 2016 ketika berusia 72 tahun tetaplah pahlawan sepak bola Brasil.

Carlos Alberto juga akan terus dikenang sebagai kapten terakhir tim nasional yang mengangkat trofi "emas" Piala Dunia Jules Rimet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com