Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro Harap Tak Ada Lagi Korban Jiwa di Sepak bola

Kompas.com - 10/08/2022, 10:00 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Euforia kembalinya sepak bola nasional setelah pandemi diselimuti duka karena sederet kasus yang menyebabkan tewasnya sejumlah suporter di seputar penyelanggaraan Liga 1 2022-2023.

Hal ini menggugah nurani dua pelatih nasional, Aji Santoso dan Seto Nurdiantoro.

Sebagai aktor lapangan hijau, mereka ikut prihatin atas tragedi-tragedi yang menimpa. Sudah seharusnya tidak ada korban jiwa dari antusiasme menyaksikan sepak bola.

Aji Santoso dan Persebaya Surabaya tengah berduka atas meninggalnya seorang bayi dari pasangan Bonek yang hendak menghadiri laga Persebaya melawan Persita Tangerang, Senin (1/8/2022) di Stadion Gelora Bung Tomo.

Bayi berusia 6 bulan tersebut meninggal dunia akibat menempuh perjalanan panjang dari Tegal ke Surabaya dengan kendaraan bermotor sehari sebelumnya.

Baca juga: Sederet Fakta Bayi Meninggal Usai Diajak Naik Motor Tegal-Surabaya, 12 Jam Perjalanan dan Pesan Pelatih Persebaya

Sang orang tua pun sangat menyesali keputusannya. Ia tidak mengira keinginan menyaksikan tim kebanggaannya bersama keluarga kecil yang ia miliki justru berakhir dengan duka.

Aji Santoso secara pribadi ikut berbelangsungkawa atas insiden memilukan tersebut. Namun, ia juga meminta supaya kejadian ini menjadi pembelajaran untuk lebih bijaksana dalam mendukung tim kebanggaan.

“Untuk suporter, saya sangat berbela sungkawa dengan anaknya yang meninggal. Tetapi, harus lebih bijaksana lagi lebih pintar lagi bahwa nyawa lebih penting dari sepak bola,” ujar Aji.

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.KOMPAS.com/Suci Rahayu Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.

“Saya tahu dia sangat fanatik dengan tim persebaya, tapi fanatik itu jangan yang menimbulkan satu kerugian korban atau nyawa. jadi menurut saya perlu berhati-hati,” harapnya.

Suasana duka juga sedang menyelimuti kubu PSS Sleman setelah salah satu suporter mereka bernama Tri Fajar Firmansyah meninggal dunia.

Pemuda berusia 23 tahun tersebut menjadi korban salah sasaran gesekan salah satu basis suporter Jawa Tengah dengan warga sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Arema FC Mengutuk Aksi Tidak Simpatik terhadap PSS Sleman yang Sedang Berkabung

Padahal, saat kejadian ia dan rekannya datang ke lokasi untuk menyaksikan konvoi.

Korban sempat tak sadarkan diri selama delapan hari di rumah sakit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Kejadian ini pun menggetarkan nurani pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro. Ia pun berharap ini menjadi kejadian terakhir.

Pelatih PSS Sleman untuk Liga 1 2022-2023, Seto Nurdiantoro.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Pelatih PSS Sleman untuk Liga 1 2022-2023, Seto Nurdiantoro.

“Kami dari tim merasa berduka. Semoga tidak ada kejadian-kejadian seperti itu lagi dan bisa menjadi pembelajaran,” kata legenda sepak bola Sleman itu.

“Mudah-mudah diberikan yang terbaik. Semoga almarhum, dihapus segala kesalahannya, keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” imbuhnya.

Sebagai bentuk belasungkawa tim PSS Sleman ingin mendedikasikan musim ini untuk menghormati almarhum.

“Semoga hal ini jadi motivasi tersendiri, bukan hanya pertandingan besok, tapi sampai kami menyelesaikan kompetisi dengan baik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun 'Menari'...

Timnas U23 Indonesia Menangi Adu Penalti, Ernando Ari Pun "Menari"...

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com