Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis Penyebab Persib Kebobolan 9 Gol dalam Tiga Pertandingan

Kompas.com - 08/08/2022, 21:21 WIB
Adil Nursalam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren buruk menghantui Persib Bandung dalam mengawali Liga 1 2022-2023.

Tim berjulukan Maung Bandung ini belum pernah menang dalam tiga pekan yang sudah dilakoni.

Lebih tragis lagi, gawang raksasa sepak bola Indonesia tersebut sudah kebobolan sembilan kali.

Ini membuat Persib terperosok di papan bawah klasemen sementara Liga 1 2022-23.

Persib ditahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 2-2 pada laga perdana. Lalu, mereka kalah 1-3 ketika menjamu Madura United dan terbaru, Persib dilibas Borneo FC Samarinda 1-4 di Segiri.

Kebobolan sebanyak itu merupakan jumlah terbanyak dalam tiga pekan awal yang dialami Persib dalam mengawali kompetisi sejak era Liga 1. 

Pelatih Persib Robert Rene Alberts pernah memberi penilaian sebab timnya kebobolan. Dalam laga melawan Bhayangkara FC, koordinasi menjadi alasan. 

Baca juga: Hasil Borneo FC Vs Persib: Gol Jarak Jauh Lilipaly dan Salto Pato Bawa Pesut Etam Menang 4-1

Pada kekalahan melawan Madura United, flank kanan ditambah terlalu tingginya garis pertahanan jadi sebab. 

Dalam pertandingan ketiga, kesalahan elementer membuat Maung Bandung dilibas di kandang Pesut Etam.

Dari tiga laga itu, ada tiga pemain yang tidak mendapat rotasi di garis pertahanan. Mereka adalah Nick Kuipers, Rachmat Irianto dan Daisuke Sato. 

Awal musim ini, Robert justru lebih mempercayakan Nick Kuipers tandem dengan Rachmat Irianto.

Padahal, Irianto pemain baru. Jelas ini merupakan duet baru yang butuh adaptasi dan chemistry antara dua pemain tersebut. 

Baca juga: Hasil Borneo FC Vs Persib: Komentar Robert Usai Dilibas Pesut Etam

Mohamad Kusnaeni atau yang karib disapa Bung Kus, memberikan analisis soal permasalahan di lini belakang Persib sehingga mudah dibobol.

Itu tentang pemahaman pelatih kepada kemampuan atau atribut pemain yang dimiliki.

“Menurut saya, pemahaman tentang kemampuan-kemampuan daftar pemain itu juga perlu ditelaah lebih jernih oleh pelatih,” ujar Bung Kus.

Ia memberikan contoh atribut yang dimiliki Rachmat Irianto, rekrutan jenius Persib musim ini. Sosok dengan sapaan Rian ini selalu mengisi pos bek tengah dalam tiga pertandingan Persib.

Atribut terkuat Irianto jika ditelaah adalah melakukan intersep. Itu terbukti dengan catatan 11 intersep dan 9 clearance dalam tiga pertandingan, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan pemain lain.

Marc Klok mengemban tugas sebagai kapten di pertandingan Persib kala menghadapi Bhayangkara FC. Laga Bhayangkara FC vs Persib berkesudahan 2-2 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Minggu (24/7/2022). Pada pekan kedua Liga 1, Persib akan menjamu Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (30/7/2022).KOMPAS.com/Adil Nursalam Marc Klok mengemban tugas sebagai kapten di pertandingan Persib kala menghadapi Bhayangkara FC. Laga Bhayangkara FC vs Persib berkesudahan 2-2 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Minggu (24/7/2022). Pada pekan kedua Liga 1, Persib akan menjamu Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (30/7/2022).

Ketika ia ditempatkan sebagai bek tengah—walau merupakan posisi natural—tetapi atribut paling menonjol milik Rian menjadi kurang berperan.

“Contoh sederhana begini, Rachmat Irianto atribut terkuatnya itu intersep. Nah itu (intersep) ketika dia sebagai bek tengah, maka atribut dia kurang berperan,” ujar Bung Kus.

Andai Rian dimainkan sebagai gelandang bertahan, berduet dengan Marc Klok, menurut Bung Kus komposisi tersebut bisa menjadi lebih ideal serta efektif.

Padahal, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong telah berulang kali menjadikan Rian sebagai gelandang bertahan atau bahkan menjadi bek kanan jika terdesak.

Ini dilakukan karena kualitasnya menjadi lebih maksimal. Ia memotong lebih dini serangan lawan.

Baca juga: Makna di Balik Nomor Punggung Baru Rachmat Irianto di Persib

“Ketika dia (Rian) ditempatkan sebagai gelandang bertahan, itu akan menjadikan dia sangat dominan dan itu sudah ditunjukkan di Timnas Indonesia. Maka Shin Tae-young menjadikan dia gelandang bertahan, atau terkadang menjadi bek kanan,” tutur Bung Kus.

“Sekarang dia dimainkan sebagai bek tengah, atribut dia itu kurang menonjol karena dia lebih banyak harus berduel, tekel, nah itu yang kemudian bersama dengan Nick, peran Rian tidak menonjol dan jumlah kebobolannya juga banyak.”

Keputusan Robert menempatkan Kakang Rudianto di sayap kanan juga menjadi salah satu keputusan keliru.

Kakang bisa menonjol menjadi bek kanan di Timnas U-19 karena lawannya di level sesama usia muda.

Melihat Kakang bermain di sayap kanan dengan level permainan top Liga 1, tentunya ia masih membutuhkan waktu yang tepat dengan pengalamannya.

Baca juga: Inovasi Shin Tae-yong dan Spirit Berkorban Kakang Rudianto untuk Persib

“Kakang memang berkembang sebagai bek kanan di level Timnas, tapi itu untuk level usia muda, apakah untuk senior seperti itu?" ujarnya.

"Kalau pertimbangan-pertimbangan sudah matang dan sudah tepat, mungkin kekalahan yang di dua laga terakhir itu tidak akan terjadi." 

Menjadi pertanyaan besar mengapa Robert tak menduetkan Kuipers dengan Achmad Jufriyanto sejak laga pertama.

Padahal, Jupe adalah pemain yang terhitung fit, ia tak melewatkan masa pramusim seperti pemain lainnya yang diganggu cedera.

Persib mestinya tidak mengesampingkan pemain senior seperti Jupe—sapaan Jufriyanto. Musim lalu Persib berpredikat sebagai klub dengan kebobolan paling rendah daripada tim lainnya juga berkat kontribusi Jupe.

Komposisi segitiga yang sering dimainkan musim lalu adalah duet Nick Kuipers-Victor Igbonefo, atau Nick Kuipers-Achmad Jufriyanto, atau Achmad Jufriyanto-Victor Igbonefo.

Sesekali Kakang Rudianto sebagai pemain muda diselipkan.

Baca juga: Pertimbangan Persib Perpanjang Kontrak Achmad Jufriyanto hingga 2 Musim

“Kenapa Kakang tidak diduetkan dengan Nick Kuipers dan Rian ditandemkan dengan Klok di tengah, kalau misalnya situasinya darurat. Atau mencoba alternatif seperti sebelumnya, Jupe berduet bersama Nick atau dengan Igbonefo,” tanya Bung Kus.

Ia cukup menyayangkan justru potensi Irianto yang merupakan rekrutan cemerlang Persib musim ini, belum terekspose secara maksimal.

Hal itu terjadi lantaran Rian ditempatkan di bek tengah.

Keputusan Robert merekrut dua bintang timnas sudah tepat. Tetapi memasangkannya di posisi yang berbeda menjadi keputusan yang menimbulkan pertanyaan.

Baca juga: 9 Gol Bersarang, Persib Catat Angka Kebobolan Tertinggi Mengawali Liga 1

“Sebetulnya mendatangkan Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya itu merupakan operasi transfer yang cemerlang, cukup jenius," ujar Buing Kus.

"Karena kalau berbasis data, lini tengah Persib musim lalu itu kurang daya gedor atau daya perebutan bolanya kurang dan hanya bergantung pada Marc Klok.“

“Padahal di posisi itu (gelandang), Marc Klok kekurangan duet, Dedi Kusnandar tidak terlalu optimal, Abdul Aziz dianggap tidak memiliki kemampuan yang bagus (dalam merebut bola)." 

"Ini ada Rachmat Irianto yang bisa meringankan beban kerja Marc Klok di lini tengah, malah ditempatkan sebagai bek tengah,” bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Indonesia Vs Guinea, Respons PSSI soal Shin Tae-yong Kena Kartu Merah

Timnas Indonesia
Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Gia Cedera, Jakarta Pertamina Enduro Akhiri Kontrak

Sports
VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

VAR Mobile Meluncur Ke Arena Championship Series, Teknologi Baru Liga 1

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Noda Rasialisme Indonesia Vs Guinea: PSSI Wajib Edukasi Fan, Beri Pemahaman

Timnas Indonesia
Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Saat Philippe Troussier Tonton Langsung Indonesia Vs Guinea...

Timnas Indonesia
Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Indonesia Ikut Turnamen Toulon 2024, Gantikan Mesir, Segrup dengan Italia

Timnas Indonesia
Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Bali United Vs Persib Pindah Arena: Maung Tak Masalah, Ada Keuntungan

Liga Indonesia
Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Noda Rasialisme Usai Indonesia Vs Guinea: Tak Sehat, Citra Buruk di Mata Dunia

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Motivasi 'Tolak Kalah' dari Bobotoh

Persib Tatap Championship Series, Motivasi "Tolak Kalah" dari Bobotoh

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Jadwal Liga Inggris: Man United Vs Arsenal Akhir Pekan Ini

Liga Inggris
Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Laga Championship Series Bali United Vs Persib Resmi Pindah Arena

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia Minta Maaf Usai Warganet Lakukan Aksi Rasis ke Guinea

Timnas Indonesia
PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com