Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Penyebab Persib Kebobolan 9 Gol dalam Tiga Pertandingan

KOMPAS.com - Tren buruk menghantui Persib Bandung dalam mengawali Liga 1 2022-2023.

Tim berjulukan Maung Bandung ini belum pernah menang dalam tiga pekan yang sudah dilakoni.

Lebih tragis lagi, gawang raksasa sepak bola Indonesia tersebut sudah kebobolan sembilan kali.

Ini membuat Persib terperosok di papan bawah klasemen sementara Liga 1 2022-23.

Persib ditahan imbang Bhayangkara FC dengan skor 2-2 pada laga perdana. Lalu, mereka kalah 1-3 ketika menjamu Madura United dan terbaru, Persib dilibas Borneo FC Samarinda 1-4 di Segiri.

Kebobolan sebanyak itu merupakan jumlah terbanyak dalam tiga pekan awal yang dialami Persib dalam mengawali kompetisi sejak era Liga 1. 

Pelatih Persib Robert Rene Alberts pernah memberi penilaian sebab timnya kebobolan. Dalam laga melawan Bhayangkara FC, koordinasi menjadi alasan. 

Pada kekalahan melawan Madura United, flank kanan ditambah terlalu tingginya garis pertahanan jadi sebab. 

Dalam pertandingan ketiga, kesalahan elementer membuat Maung Bandung dilibas di kandang Pesut Etam.

Dari tiga laga itu, ada tiga pemain yang tidak mendapat rotasi di garis pertahanan. Mereka adalah Nick Kuipers, Rachmat Irianto dan Daisuke Sato. 

Awal musim ini, Robert justru lebih mempercayakan Nick Kuipers tandem dengan Rachmat Irianto.

Padahal, Irianto pemain baru. Jelas ini merupakan duet baru yang butuh adaptasi dan chemistry antara dua pemain tersebut. 

Mohamad Kusnaeni atau yang karib disapa Bung Kus, memberikan analisis soal permasalahan di lini belakang Persib sehingga mudah dibobol.

Itu tentang pemahaman pelatih kepada kemampuan atau atribut pemain yang dimiliki.

“Menurut saya, pemahaman tentang kemampuan-kemampuan daftar pemain itu juga perlu ditelaah lebih jernih oleh pelatih,” ujar Bung Kus.

Ia memberikan contoh atribut yang dimiliki Rachmat Irianto, rekrutan jenius Persib musim ini. Sosok dengan sapaan Rian ini selalu mengisi pos bek tengah dalam tiga pertandingan Persib.

Atribut terkuat Irianto jika ditelaah adalah melakukan intersep. Itu terbukti dengan catatan 11 intersep dan 9 clearance dalam tiga pertandingan, yang merupakan jumlah tertinggi dibandingkan pemain lain.

Ketika ia ditempatkan sebagai bek tengah—walau merupakan posisi natural—tetapi atribut paling menonjol milik Rian menjadi kurang berperan.

“Contoh sederhana begini, Rachmat Irianto atribut terkuatnya itu intersep. Nah itu (intersep) ketika dia sebagai bek tengah, maka atribut dia kurang berperan,” ujar Bung Kus.

Andai Rian dimainkan sebagai gelandang bertahan, berduet dengan Marc Klok, menurut Bung Kus komposisi tersebut bisa menjadi lebih ideal serta efektif.

Padahal, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong telah berulang kali menjadikan Rian sebagai gelandang bertahan atau bahkan menjadi bek kanan jika terdesak.

Ini dilakukan karena kualitasnya menjadi lebih maksimal. Ia memotong lebih dini serangan lawan.

“Ketika dia (Rian) ditempatkan sebagai gelandang bertahan, itu akan menjadikan dia sangat dominan dan itu sudah ditunjukkan di Timnas Indonesia. Maka Shin Tae-young menjadikan dia gelandang bertahan, atau terkadang menjadi bek kanan,” tutur Bung Kus.

“Sekarang dia dimainkan sebagai bek tengah, atribut dia itu kurang menonjol karena dia lebih banyak harus berduel, tekel, nah itu yang kemudian bersama dengan Nick, peran Rian tidak menonjol dan jumlah kebobolannya juga banyak.”

Keputusan Robert menempatkan Kakang Rudianto di sayap kanan juga menjadi salah satu keputusan keliru.

Kakang bisa menonjol menjadi bek kanan di Timnas U-19 karena lawannya di level sesama usia muda.

Melihat Kakang bermain di sayap kanan dengan level permainan top Liga 1, tentunya ia masih membutuhkan waktu yang tepat dengan pengalamannya.

“Kakang memang berkembang sebagai bek kanan di level Timnas, tapi itu untuk level usia muda, apakah untuk senior seperti itu?" ujarnya.

"Kalau pertimbangan-pertimbangan sudah matang dan sudah tepat, mungkin kekalahan yang di dua laga terakhir itu tidak akan terjadi." 

Menjadi pertanyaan besar mengapa Robert tak menduetkan Kuipers dengan Achmad Jufriyanto sejak laga pertama.

Padahal, Jupe adalah pemain yang terhitung fit, ia tak melewatkan masa pramusim seperti pemain lainnya yang diganggu cedera.

Persib mestinya tidak mengesampingkan pemain senior seperti Jupe—sapaan Jufriyanto. Musim lalu Persib berpredikat sebagai klub dengan kebobolan paling rendah daripada tim lainnya juga berkat kontribusi Jupe.

Komposisi segitiga yang sering dimainkan musim lalu adalah duet Nick Kuipers-Victor Igbonefo, atau Nick Kuipers-Achmad Jufriyanto, atau Achmad Jufriyanto-Victor Igbonefo.

Sesekali Kakang Rudianto sebagai pemain muda diselipkan.

“Kenapa Kakang tidak diduetkan dengan Nick Kuipers dan Rian ditandemkan dengan Klok di tengah, kalau misalnya situasinya darurat. Atau mencoba alternatif seperti sebelumnya, Jupe berduet bersama Nick atau dengan Igbonefo,” tanya Bung Kus.

Ia cukup menyayangkan justru potensi Irianto yang merupakan rekrutan cemerlang Persib musim ini, belum terekspose secara maksimal.

Hal itu terjadi lantaran Rian ditempatkan di bek tengah.

Keputusan Robert merekrut dua bintang timnas sudah tepat. Tetapi memasangkannya di posisi yang berbeda menjadi keputusan yang menimbulkan pertanyaan.

“Sebetulnya mendatangkan Rachmat Irianto, Ricky Kambuaya itu merupakan operasi transfer yang cemerlang, cukup jenius," ujar Buing Kus.

"Karena kalau berbasis data, lini tengah Persib musim lalu itu kurang daya gedor atau daya perebutan bolanya kurang dan hanya bergantung pada Marc Klok.“

“Padahal di posisi itu (gelandang), Marc Klok kekurangan duet, Dedi Kusnandar tidak terlalu optimal, Abdul Aziz dianggap tidak memiliki kemampuan yang bagus (dalam merebut bola)." 

"Ini ada Rachmat Irianto yang bisa meringankan beban kerja Marc Klok di lini tengah, malah ditempatkan sebagai bek tengah,” bebernya.

https://bola.kompas.com/read/2022/08/08/21210058/analisis-penyebab-persib-kebobolan-9-gol-dalam-tiga-pertandingan

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Barcelona Vs PSG, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Barcelona Vs PSG, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Internasional
Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke