Romelu Lukaku Usai Resmi ke Inter Milan: Seperti Pulang ke Rumah...

KOMPAS.com – Bomber asal Belgia, Romel Lukaku, mengatakan bahwa dia merasa pulang ke rumah setelah resmi kembali ke Inter Milan.

Romelu Lukaku sebelumnya sudah pernah membela Inter Milan selama dua musim pada 2019-2020 dan 2020-2021.

Selama masa baktinya di Inter Milan, Romelu Lukaku menjelma sebagai striker tajam dengan raihan 64 gol dari 95 penampilan.

Tak ayal, Romelu Lukaku berhasil mengakhiri puasa gelar Inter Milan selama 11 tahun seusai menjuarai Serie A pada musim 2020-2021.

Baca juga: Alasan Romelu Lukaku Putuskan Comeback ke Inter Milan

Namun, cinta Romelu Lukaku dan Inter Milan harus berakhir. Sebab, pemain berusia 29 tahun itu memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan Chelsea pada musim 2021-2022.

Biaya yang diberikan Chelsea untuk memboyong Romelu Lukaku dari Inter tidak kecil. The Blues harus merogoh kocek sebesar 113 juta euro.

Akan tetapi, biaya mahal yang dikeluarkan Chelsea tak sebanding dengan kualitas Romelu Lukaku di atas lapangan.

Lukaku tampil dalam 44 laga bersama Chelsea pada 2021-2022 dan hanya mampu mencetak 15 gol.

Baca juga: Resmi! Romelu Lukaku Kembali ke Inter Milan, Kenakan Nomor 90

Romelu Lukaku sempat menyesali keputusannya untuk meninggalkan Inter Milan dan memilih berlabuh ke Chelsea.

Sosok pemain berpostur 191 cm itu bahkan pernah secara terbuka mengungkapkan keinginannya kembali ke Inter Milan.

Kini, keinginan Romelu Lukaku akhirnya terwujud. Inter Milan memboyong Lukaku dengan status pinjaman selama satu musim.

Kesempatan untuk kembali ke Inter Milan membuat Romelu Lukaku sangat bahagia. Dia mengatakan bahwa merasa seperti pulang ke rumah seusai resmi ke Inter Milan.

“Rasanya seperti pulang ke rumah. Saya dan keluarga berbahagia di sini berkat orang-orangnya, para fan, dan rekan-rekan satu tim,” ujar Lukaku dilansir dari situs resmi Inter Milan.

Baca juga: Akhir Penantian Romelu Lukaku di Stamford Bridge

Menurut Romelu Lukaku, seluruh elemen di Inter Milan selalu membantunya untuk beradaptasi dengan kondisi di Italia.

“Sejak hari pertama saya tiba, semua orang membantu saya untuk beradaptasi. Saya senang sekali,” ucap dia.

“Saya mempertahankan rumah di sini ketika saya pergi ke Inggris. Jadi memang saya anggap penting,” katanya.

“Saya gembira bisa kembali dan sudah tidak sabar untuk beraksi bersama rekan-rekan satu tim,” tuturnya lagi.