Gustin berharap liga tenis meja tak hanya berhenti sampai di sini, tapi digelar secara terus menerus pada tahun depan.
"Bagus banget ada kejuaraan seperti Liga Tenis Meja seperti kemarin. Ini bagus banget karena enggak ada liga tenis meja sebelumnya. Mudah-mudahan jalan terus, ada terus dan liga sekarang menjadi awal kebangkitan tenis meja Indonesia," ujar Gustin yang kini tinggal di Semarang.
Usai menjuarai Liga Tenis Meja Indonesia 2022, Gustin akan terus mengasah permainan dan skil dengan cara berlatih dan mengikuti sejumlah turnamen.
Ajang paling dekat yang akan diikuti adalah turnamen internasional di Bali yang digelar Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 19 Juni 2022.
Gustin juga berharap ajang seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games kembali mempertandingkan tenis meja. Dia mengaku sedih para atlet tak bisa bertanding di ajang tersebut akibat dualisme kepengurusan tenis meja di Tanah Air.
Dia mencontohkan pada PON Papua, atlet yang bertanding adalah usia di bawah 25 tahun atau U-25.
Kini Gustin usianya sudah 24 tahun, sehingga pada ajang selanjutnya sudah tak bisa tampil di kategori tersebut.
"Sedih juga rasanya, masa ga bisa tanding. Jadi bingung, selama ini main pingpong buat apa kalau ajang bergengsi seperti PON dan SEA Games tak bisa bertanding. Sayang sekali," tandasnya.
Penanggungjawab Liga Tenis Meja Indonesia 2022 Singgih Yehezkiel mengatakan, kejuaraan ini cukup semarak dengan dibuktikan banyaknya peserta yang ambil bagian.
Saking semaraknya turnamen, pihaknya siap menggelar turnamen seri kedua dan ketiga.
"Atlet tenis meja yang datang ke sini cukup antusias. Kami akan lanjutkan seri 2 dan seri 3," kata Singgih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.