Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Real Madrid ke Final Liga Champions: Ancelotti di Antara Histori dan Hoki yang Tak Terjadi 3 Kali

Kompas.com - 05/05/2022, 17:40 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

Sumber UEFA,Marca

Camavinga dan Rodrygo yang sejatinya bukan penghuni reguler starter Real Madrid, bisa tampil mati-matian karena mereka merasa bermain untuk sang teman.

Ya, bagi pemain-pemain Real Madrid Ancelotti bukan hanya sosok pelatih yang mereka hormati, tapi juga teman yang bisa berpose asyik sembari menghisap cerutu.

“Sebab, pemain adalah teman saya,” kata Ancelotti kala ditanya soal selebrasi menghisap cerutu pada pesta Real Madrid menjuarai Liga Spanyol akhir pekan lalu.

Ketika pelatih lain menjangkau kepala pemain dengan taktik dan strategi, pendekatan hangat Ancelotti sukses menyentuh hati.

Tak heran jika ia disebut-sebut sebagai salah satu pelatih dengan kemampuan man-management terbaik di muka bumi.

Bahkan, salah satu terobosan taktik terhebat Ancelotti, yakni dengan menempatkan Andrea Pirlo sebagai deep-lying playmaker alih-alih penyerang lubang, juga merupakan buah diskusi dua arah.

Ia tak asal perintah kepada Pirlo untuk mentas sebagai regista yang mengatur permainan di depan empat kuartet bek Milan pada rentang 2002-2009.

Terobosan taktik itu bisa terjadi karena Pirlo merasa nyaman untuk bercerita kepada Ancelotti soal masa lalu di Brescia, di mana sang pemain beralias Sang Metronom didaulat Carlo Mazzone bermain di depan garis pertahanan.

Kemampuan Ancelotti untuk menjadi pendengar yang baik melahirkan salah satu keputusan taktik paling brilian dalam sejarah sepak bola. 

Walau begitu, sebutan sebagai pelatih hoki tetap saja terus lekat dengan Ancelotti.

Tanpa gol John Dahl Tomasson pada menit 90+1 ke gawang Ajax pada fase perempat final, AC Milan arahan Ancelotti jelas akan tersingkir dan tak mampu jadi juara Liga Champions edisi 2003.

Ancelotti lagi-lagi disebut beruntung ketika tendangan bebas Andrea Pirlo secara "ajaib" berbelok arah karena benturan badan Pippo Inzaghi dan berujung gol pada final 2007 versus Liverpool yang dimenangi AC Milan 2-1.

Gol sundulan Sergio Ramos pada detik-detik akhir final Liga Champions 2014 versus Atletico Madrid dinilai jadi perwujudan lain dari pertolongan Dewi Fortuna untuk Ancelotti yang kala itu membesut Real Madrid.

Dari semula nyaris kalah 0-1, Real Madrid menutup final Liga Champions 2014 dengan kemenangan 4-1, sekaligus mengakhiri penantian panjang klub akan la decima (titel ke-10 Liga Champions).

Ancelotti kini menatap final Liga Champions kelima dengan bekal tiga trofi juara yang diraihnya pada 2003, 2007, 2014.

Melihat rentetan kejadian tadi, Ancelotti dan Dewi Fortuna ibarat teman sejati.

Namun, jika meminjam komentar Michael Laudrup, bukan hoki namanya jika terjadi sampai tiga kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com